Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Abi Al Aswad Muhammad bin Abdirrahman bin Naufal}, ada seorang yatim berada di pangkuan Urwah bin Azzubair, dari {Urwah bin Azzubair} dari {Aisyah}, Rasulullah saw. pernah melakukan haji ifrad.
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Al A’la bin Hammad} dia berkata; saya pernah membacakan kepada {Malik bin Anas} dari {Abu Al Aswad} dari {Urwah} dari {Aisyah}, Rasulullah saw. pernah melakukan haji ifrad.
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Shalih bin Abi Al Ahdhar} dia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Syihab} bahwa {Urwah} telah mengabarkan kepadanya bahwa {Aisyah, istri Nabi saw.} berkata; “Ketika haji wada’, Rasulullah saw. berniat untuk melakukan haji dan umrah dan diiringi dengan pemotongan hewan kurban. Ada sekelompok orang berniat untuk melakukan umrah dan mereka mengiringinya dengan pemotongan hewan kurban. Ada juga sekelompok orang yang berniat untuk melakukan umrah akan tetapi ia tidak mengiringinya dengan pemotongan hewan kurban.” Aisyah berkata; “Aku termasuk orang yang berniat untuk melakukan umrah dan tidak mengirinnya dengan pemotongan hewan kurban. Tatkala Nabi saw. datang, beliau bersabda: “Barang siapa di antara kamu yang berniat untuk melakukan umrah maka hendaknya diiringi dengan pemotongan hewan kurban, berthawaflah di Ka’bah, di Shofwah, dan Al Marwah. Tidaklah halal sesuatu yang telah diharamkannya darinya hingga ia telah menyelesaikan hajinya dan ia menyembelih hewan kurbannya pada hari kurban. Barang siapa di antara kalian yang berniat untuk melakukan umrah dan tidak mengiringinya dengan pemotongan hewan kurban, hendaknya ia thawaf di Ka’bah, Shafa, dan Marwah. Kemudian hendaknya ia melakukan thawaf ifadhah dan bertahalul. Lalu hendaknya dia berniat untuk melakukan haji dan hendaknya memotong hewan kurban. Barang siapa yang tidak mendapatkannya, hendaknya ia berpuasa tiga hari pada hari-hari haji dan tujuh hari setelah kepulangannya ke keluarganya.” Aisyah berkata; “Rasulullah saw. mendahulukan haji karena takut terlewatkan dan beliau mengakhirkan umrah.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Amir Al Khazzar} dari {Abdullah bin Abi Mulaikah} dari {Aisyah} berkata; “Telah terlewatkan oleh ku dua puluh sembilan (hari).” Saya berkata; “Sesungguhnya tidak semalam pun yang tersembunyi olehku, sesungguhnya telah berlalu dua puluh sembilan malam.” Rasulullah saw. bersabda: “Wahai Aisyah! Sesungguhnya bulan itu terdiri dari dua puluh sembilan hari.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Juraij} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Abdullah bin Abi Mulaikah} dari {seorang lelaki dari Bani Tamim} kami tidak mendustakannya, dia berkata; saya telah mengabarkan kepada {Aisyah} bahwa Ibnu Umar meriwayatkan; Rasulullah saw. bersabda: “Satu bulan itu adalah dua puluh sembilan hari.” Lalu Aisyah mengingkari hal itu dan berkata; “Tidak demikian, semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman.” Rasulullah saw. bersabda: “Bulan itu terdiri dari dua puluh sembilan hari.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abi Hafshah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Syihab} dari {Urwah} dari {Aisyah} berkata; “Mereka berpuasa pada hari asyura’ sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, pada hari itu adalah hari ditutupnya Ka’bah. Ketika Allah Azzawajalla mewajibkan puasa rumadlan, Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa yang berkendak untuk berpuasa maka berpuasalah dan barang siapa yang hendak meninggalkannya maka tinggalkanlah.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Atha’} dari {Abu Shalih Azzayyat} bahwasanya ia telah mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Jika di antara kalian berpuasa maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, dan jangan pula berbantah-bantahan, jika ada seseorang mencelanya atau akan membunuhnya maka katakanlah; ‘Aku sedang berpuasa’.”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dia berkata; saya telah mendengar {Qatadah} berkata; saya telah mendengar {Mutharrif bin Abdullah} dari {Aisyah} berkata; “Ketika dalam ruku’, Rasulullah saw. membaca: “SUBBUH QUDDUUS RABBUL MALAAIKATI WARRUUH (Ya Allah yang Maha Suci, Tuhannya para malaikat dan Jibril).”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Mutharif bin Abdillah bin Asy Syajir} dari {Aisyah} bahwa dalam ruku’nya, Rasulullah saw. membaca: “SUBBUHUN QUDDUUS RABBUL MALAAIKATI WARRUUH (Ya Allah yang Maha Suci, Tuhannya para malaikat dan Jibril).”
Telah menceritakan kepada kami {Rauh} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Malik bin Urfuthah}, berkata Ayahku dan dia adalah Khalid bin Al Qomah berkata; saya telah mendengar {Abda Khairin} menceritakan dari {Aisyah} dari Nabi saw. bahwa beliau melarang dari dubba`, hantam, dan muzaffat (nama-nama tempat untuk membuat sari anggur yang dapat memabukkan). Abu Abdurrahman berkata; Ayahku berkata; “Sesungguhnya dia adalah Khalid bin Al Qomah Al Hamdani dan Syu’bah menganggap dia adalah wahm.”