Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid At Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abi Mu’adz} dari {Anas}. Nabi saw. Jika keluar dari WC, seorang pembantu medatanginya dengan membawa bejana air yang digunakan beliau untuk beristinja` “. Abu Muhammad mengatakan: “Abu Muadz, namanya ‘Atha` bin mani’ Abu Maimunah “.
Telah mengabarkan kepada kami {Said bin Sulaiman} dari {‘Abbad bin Al ‘Awwam} dari {hushain bin Abdur Rahman} dari {Dzar} dari {Al Musayyib bin Najabah} ia berkata: telah menceritakan kepadaku {bibiku} -saat itu masih menjadi budak bagi Hudzaifah-, ” {Hudzaifah} apabila beristinja` ia menggunakan air”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} dari {Aban bin Abdullah bin Abu hazim} dari {bekas budaknya Abu Hurairah} dari {Abu Hurairah} radliallahu ‘anhu ia berkata: Nabi saw. pernah berkata: “Tolong bawakan aku air untuk wudhu”, beliau masuk ke rerimbunan pohon, setelah itu aku membawakan air, dan beliau menggunakanya untuk istinja`, beliau mengusapkan tangannya ke tanah dan setelah itu beliau mencuci kedua tangannya (dengan air) “. Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin yusuf} telah menceritakan kepada kami {Aban bin bin Abdullah} telah menceritakan kepadaku {Ibrahim bin jarir bin Abdullah} dari {ayahnya} dari Nabi saw. dengan hadits semisal.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ya’la bin ‘Ubaid} dan {Yazid bin Harun} dari {Muhammad bin ‘Amr} dari {Abu Salamah} dari {Ummu Salamah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut. Tiba-tiba haidhku datang, kontan aku pergi dan kupakai baju haidku. Beliau bertanya: ‘Ada apa denganmu?, apakah kamu mengalami nifas? ‘, aku menjawab: ‘Aku dapatkan kebiasaan yang dialami oleh para wanita wanita’, beliau berkata: ‘Itulah yang telah Allah subhanallahu wa ta’ala tetapkan untuk puteri-puteri Nabi Adam ‘alaihissalaam. Ia berkata: ‘ aku bangkit dan aku bereskan kondisi tubuhku, lantas kutemui lagi Rasulullah saw., beliau berkata: ‘Masuklah ke dalam selimut’, (Ummu Salamah radliallahu ‘anha berkata): ‘Aku pun masuk’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Wahab bin Jarir} dari {Hisyam Ad Dastawa`i} dari {Yahya} dari {Abu Salamah} dari {Zainab binti Ummu Salamah} dari {Ummu Salamah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Ketika aku berbaring bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut tebal, tiba-tiba aku mengalami haid, kontan aku segera keluar perlahan dan aku ambil baju haidku, beliau bertanya: ‘Apakah kamu sedang nifas? ‘, aku menjawab: ‘Ya’, ia berkata: ‘Beliau memanggilku dan aku pun kembali berbaring bersama beliau dalam satu selimut tebal’. Ia (perawi) berkata: ‘kemudian ia bersama Rasulullah saw. mandi junub dalam satu bak mandi, dan beliau juga menciumnya padahal saat itu beliau tengah puasa’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun} telah menceritakan kepada kami {Khalid} dari {As Syaibani} dari {Abdullah bin Syaddad} dari {Maimunah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah saw. pernah mencumbui salah satu isterinya pada bagian diatas kain sarung saat sedang haid”.
Telah mengabarkan kepada kami {Bisyr bin Umar Az Zahrani} telah menceritakan kepada kami {Abu Al `Ahwash} telah menceritakan kepada kami {Abu Ishaq} dari {Abu Maisarah ‘Amr bin Syurahbil}, dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah saw. pernah menyuruh salah seorang dari kami (para isteri beliau) jika tengah haid untuk mengencangkan ikatan kain sarungnya kemudian beliau mencumbuinya”.
Telah mengabarkan kepada kami {Abdus Shamad bin Abdul Warits} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} dari {Abu Maisarah} ia berkata: {Ummul mu`minin} (isteri Nabi) berkata: “Aku pernah mengenakan kain sarung (penutup) dan saat itu aku sedang haid, kemudian bersama Rasulullah saw. masuk ke selimut beliau”.
Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun} dari {Khalid bin Abdullah} dari {Yazid bin Abu Ziyad} ia berkata: {Ibnu Jubair} pernah ditanya: Apa yang dibolehkan bagi seorang laki-laki dari isterinya jika ia mengalami haid?”, ia menjawab: “Sesuatu yang berada diatas sarung (kain penutup) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu ‘Aun} dari {Muhamad bin Sirin} dari {‘Abidah} Tentang seorang wanita yang mengalami haid, ia berkata: “Tempat tidur (yang digunakan) boleh satu, namun selimutnya harus banyak (berbeda), dan jika tidak mereka dapati, seorang suami boleh mengulurkan selimut kepada isterinya”.