Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al Miqdam bin Syuraih bin Hani`} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah diberi sebuah wadah air (minum) aku menempelkan di bibirku dan saat itu sedang haid, Rasulullah saw. menempelkan ke bibir beliau di bagian yang aku tempelkan bibirku dan beliau meminumnya, kemudian aku diberi sepotong daging, maka aku gigit, beliau menempelkan bibirnya dibagian gigitanku, kemudian beliau menggigitnya, kemudian beliau memerintahkanku untuk mengenakan sarung (penutup) dan aku dalam keadaan haid, beliau mencumbuiku”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Mughirah} dari {Ibrahim} ia berkata: “Pernah dikatakan: ‘Wanita yang sedang haid tidaklah mengalami haid di tangannya, ia dapat mencuci tangannya kemudian membuat masakan kue dan minuman juice”.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Zaid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Mughirah} dari {Ibrahim} ia berkata: “Wanita yang haid tidaklah mengalami haid di tangannya”, ia juga pernah berkata: “Wanita haid adalah cinta yang dinamis”.
Telah mengabarkan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Hammad} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada {Ibrahim} tentang berjabat tangan dengan seorang (yang beragama) yahudi, nashrani, majusi dan wanita yang haid, maka ia berpendapat tidak harus berwudhu (setelah berjabat tangan) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Za`idah} telah menceritakan kepada kami {Isma’il As Suddi} dari {Abdullah Al Bahi} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Aisyah} radliallahu ‘anha: “Rasulullah saw. pernah berada di masjid, beliau berkata kepada seorang pembantu perempuan: ‘Ambilkan aku alas tikar untuk shalat’, ia berkata: ‘Beliau ingin membentangkannya dan shalat di atasnya’, ia berkata: ‘Dia (pembantu itu) sedang haid’, beliau berkata: ‘Haidnya tidak berada di tangannya’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Maslamah} telah menceritakan kepada kami {Fudhail bin ‘Iyadh} dari {Sulaiman} dari {Tamim bin Maslamah} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah saw. pernah menjulurkan kepala beliau kepadaku sedang beliau berada di masjid, aku mengeramasinya, ini tepatnya saat beliau melaksanakan I’tikaf”.
Telah mengabarkan kepada kami {Al Mu’alla bin `Asad} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Mugirah} dari {Ibrahim}: “Ia (berpendapat) Tidak mengapa seorang wanita yang sedang haid (membantu) membantu wudhu orang sakit”.
Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} dari {Ja’far bin Al Harits} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Al `Aswad} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah mengeramasi rambut Rasulullah saw. sedang aku haid.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ya’la bin ‘Ubaid} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Tamim bin Salamah} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Sungguh aku dulu pernah mengeramasi rambut Rasulullah saw. padahal (saat itu) aku haid dan beliau sedang beri’tikaf (di masjid) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} ia berkata: “Aku pernah mendengar Mughirah berkata: ‘Abu Dhabyan pernah mengutus (seseorang) kepada {Ibrahim} untuk menanyakan perihal wanita yang haid, apakah ia boleh (membantu) mewudhukan orang yang sakit? ‘, ia menjawab: ‘Ya, boleh’, (ia bertanya lagi): ‘Apakah ia juga boleh menopangnya (saat mengerjakan shalat)? ‘, ia menjawab: ‘Tidak boleh’, aku bertanya kepada Mughirah: ‘Apakah kamu pernah dengar hal ini (langsung) dari Ibrahim? ‘, ia menjawab: ‘Tidak pernah’ “.