Sunan Darimi

×

سنن الدارمي

Sunan Darimi

Sunan Darimi | Hadits No. : 1033

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ شُرَيْحٍ قَالَ لَهُ مَا فَوْقَ السَّرَرِ أَوْ السُّرَّةِ

Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Aun} dari {Muhamad bin Sirin} dari {Syuraih} ia berkata: “Suami boleh memperlakukan isterinya yang tengah haid segala hal asalkan diatas pusar”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1034

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ بَابَنُوسَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَشَّحُنِي وَأَنَا حَائِضٌ وَيُصِيبُ مِنْ رَأْسِي وَبَيْنِي وَبَيْنَهُ ثَوْبٌ

Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Abu Imran Al jauni} dari {Yazid bin Babanus} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah saw. pernah mencumbuiku, sedang aku mengalami haid, dan beliau mencumbuiku dari bagian kepala, dan diantaraku dan beliau terhalangi sehelai kain”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1035

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الْيَهُودَ كَانُوا إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُشَارِبُوهَا وَأَخْرَجُوهَا مِنْ الْبَيْتِ وَلَمْ تَكُنْ مَعَهُمْ فِي الْبُيُوتِ فَسُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى } فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُؤَاكِلُوهُنَّ وَأَنْ يُشَارِبُوهُنَّ وَأَنْ يَكُنَّ مَعَهُمْ فِي الْبُيُوتِ وَأَنْ يَفْعَلُوا كُلَّ شَيْءٍ مَا خَلَا النِّكَاحَ فَقَالَتْ الْيَهُودُ مَا يُرِيدُ هَذَا أَنْ يَدَعَ شَيْئًا مِنْ أَمْرِنَا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ عَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ وَأُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَاهُ بِذَلِكَ وَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَنْكِحُهُنَّ فِي الْمَحِيضِ فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَمَعُّرًا شَدِيدًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَقَامَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَتْهُمَا هَدِيَّةُ لَبَنٍ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمَا فَرَدَّهُمَا فَسَقَاهُمَا فَعَلِمْنَا أَنَّهُ لَمْ يَغْضَبْ عَلَيْهِمَا

Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Tsabit} dari {Anas} radliallahu ‘anhu, Tradisi orang-orang yahudi, apabila salah seorang isteri mereka mengalami haid, mereka tidak memperkenankan makan bersama mereka, mereka tidak juga mencumbuinya bahkan mereka usir dari rumah dan tidak memperkenankan tinggal bersama mereka. Kemudian Nabi saw. ditanya tentang hal itu, maka turunlah ayat: “WA YAS`ALUUNAKA ‘ANIL MAHIIDH, QUL HUWA `ADZA” (Dan mereka bertanya kepada kamu tentang haid, katakanlah ia itu kotoran) -Qs. Al Baqarah: 222-, Rasulullah saw. memerintahkan mereka (para sahabat) untuk makan bersama para isteri mereka, mencumbui mereka serta memperkenankan tinggal bersama mereka di rumah, dan boleh melakukan apa saja (bersama mereka) kecuali bersenggama. Seorang wanita yahudi berkata: ‘Ia tidak mau membiarkan suatu dari perihal kami kecuali ia menyelisihi kami (tampil beda) ‘. ‘Abbad bin Bisyr dan `Usaid bin Hudhair datang kepada Rasulullah saw. dan keduanya mengabarkan pernyataan itu, dan keduanya berkata: ‘Wahai Rasulullah, apakah kami boleh menyetubuhi mereka (isteri-isteri kami) dalam masa haid (mereka)? ‘, maka berubahlah raut muka beliau dengan perubahan yang ketara, hingga kami mengira kalau beliau marah kepada keduanya yang siapa tahu keduanya akan bangkit dan pergi. Ternyata keduanya malah disuguhi minuman susu, beliau utus (seseorang) dan mengajak keduanya kembali. Beliau memberi minuman keduanya, dan mereka sadar bahwa beliau tidaklah marah kepada keduanya”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1036

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا أَبُو هِلَالٍ حَدَّثَنِي شَيْبَةُ بْنُ هِشَامٍ الرَّاسِبِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ الرَّجُلِ يُضَاجِعُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فِي لِحَافٍ وَاحِدٍ فَقَالَ أَمَّا نَحْنُ آلَ عُمَرَ فَنَهْجُرُهُنَّ إِذَا كُنَّ حُيَّضًا

Telah mengabarkan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Abu Hilal} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Syaibah bin Hisyam Ar Rasibiy} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada {Salim bin Abdullah} tentang seorang laki-laki yang mencumbui isterinya saat haid dalam satu selimut”, ia berkata: “Adapun kami keluarga Umar, tidak mendekati mereka (isteri-isteri mereka) jika sedang mengalami haid”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1037

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَا بَأْسَ بِفَضْلِ وَضُوءِ الْمَرْأَةِ مَا لَمْ تَكُنْ جُنُبًا أَوْ حَائِضًا

Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Khalid} dari {Muhamad bin Ishaq} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu ia berkata: “Tidak mengapa (menggunakan) sisa air wudhu seorang wanita selama tidak junub atau haid”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1038

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ الْحَكَمِ قَالَ يَضَعُهُ وَضْعًا يَعْنِي عَلَى الْفَرْجِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Ghailan} dari {Al Hakam} ia berkata: “Hendaknya suami meletakkan penghalang di atas kemaluan (isterinya) “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1039

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ حَبِيبٍ مَوْلَى عُرْوَةَ عَنْ نُدْبَةَ مَوْلَاةِ مَيْمُونَةَ عَنْ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُبَاشِرُ الْمَرْأَةَ مِنْ نِسَائِهِ وَهِيَ حَائِضٌ إِذَا كَانَ عَلَيْهَا إِزَارٌ يَبْلُغُ أَنْصَافَ الْفَخِذَيْنِ أَوْ الرُّكْبَتَيْنِ مُحْتَجِزَةً بِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Shalih} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Al Laits} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Ibnu Syihab} dari {Habib} -bekas budaknya ‘Urwah-, dari {Nudbah} -bekas budaknya Maimunah-, dari {Maimunah} radliallahu ‘anha -isteri Nabi saw.-: “Rasulullah saw. pernah mencumbui salah seorang isteri beliau sedang ia dalam keadaan haid, jika ia mengenakan kain sarung (penutup), beliau (mencumbuinya) hingga pertengahan kedua paha atau kedua lutut, dan beliau tidak melebihi batas tersebut”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1040

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ

Telah mengabarkan kepada kami {Khalid bin Makhlad} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah menyisiri rambut Rasulullah saw. sedang aku (dalam keadaan) haid”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1041

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ

Telah mengabarkan kepada kami {Khalid} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah menyisiri rambut Rasulullah saw. sedang aku (dalam keadaan) haid”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1042

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ قَالَ كُنَّ جَوَارِي ابْنِ عُمَرَ يَغْسِلْنَ رِجْلَيْهِ وَهُنَّ حُيَّضٌ وَيُعْطِينَهُ الْخُمْرَةَ

Telah mengabarkan kepada kami {Khalid} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Nafi’} ia berkata: “Para budak wanita {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu mencuci kedua kakinya (Ibnu Umar), dan mereka sedang haid, dan mereka juga memberinya tikar untuk shalat”.