Sunan Darimi

×

سنن الدارمي

Sunan Darimi

Sunan Darimi | Hadits No. : 1053

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سُلَيْمَانُ أَخْبَرَنِي عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا نَاوِلِينِي الْخُمْرَةَ قَالَتْ إِنِّي حَائِضٌ قَالَ إِنَّهَا لَيْسَتْ فِي يَدِكِ

Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah}, telah berkata {Sulaiman} telah mengabarkan kepadaku dari {Tsabit bin ‘Ubaid} dari {Al Qasim} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Nabi saw. pernah berkata kepadanya: ‘Ambilkan aku alas tikar (untuk shalat) ‘, ia berkata: ‘Maaf aku sedang haid’, beliau berkata: ‘Haid itu bukan pada tanganmu’ “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1054

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ شِنْظِيرٍ عَنْ الْحَسَنِ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ امْرَأَةٍ حَائِضٍ شَرِبَتْ مِنْ مَاءٍ أَيُتَوَضَّأُ بِهِ فَضَحِكَ وَقَالَ نَعَمْ

Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Katsir bin Syinzhir} dari {Al Hasan}: “Ia pernah ditanya perihal seorang wanita yang haid, ia minum air (dari sebuah wadah), apakah boleh dipergunakannya untuk berwudhu?, ia tertawa dan menjawab: ‘Ya, boleh’ “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1055

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَجَّاجِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُؤَاكَلَةِ الْحَائِضِ قَالَ وَاكِلْهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Al Hajjaj} telah menceritakan kepada kami {Abdur rahman bin Mahdi} dari {Mu’awiyah bin Shalih} dari {Al ‘Ala` bin Al Harits} dari {Haram bin Mu’awiyah} dari pamannya – {Abdullah bin Sa’ad} – radliallahu ‘anhu ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang (boleh-tidaknya) makan bersama dengan wanita yang haid”, beliau bersabda: “Ajaklah ia makan bersama”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1056

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ جَارِيَتَهُ أَنْ تُنَاوِلَهُ الْخُمْرَةَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَتَقُولُ إِنِّي حَائِضٌ فَيَقُولُ إِنَّ حِيضَتَكِ لَيْسَتْ فِي كَفِّكِ فَتُنَاوِلُهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Uyainah} dari {Ali bin Mushir} dari {‘Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu: “Bahwa ia pernah memerintahkan kepada budak wanitanya untuk mengambilkan alas tikar untuk shalat dari masjid, ia (budak wanitanya) berkata: ‘Aku sedang haid’, maka ia berkata: ‘Haid kamu bukan berada pada telapak tanganmu’, dan ia mengambilkannya untuknya”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1057

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُؤَاكَلَةِ الْحَائِضِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَعْضَ أَهْلِي لَحَائِضٌ وَإِنَّا لَمُتَعَشُّونَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ جَمِيعًا

Telah mengabarkan kepada kami {Marwan bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Al Haitsam bin Humaid} telah menceritakan kepada kami {Al ‘Ala` bin Al Harits} dari {Haram bin Hakim} dari {pamannya} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang makan bersama dengan wanita yang haid, maka Rasulullah saw. bersabda: ‘Sebagian isteriku juga haid, dan kami akan makan malam bersama insya Allah’ “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1058

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ لَا تَرَى بَأْسًا أَنْ تَمَسَّ الْحَائِضُ الْخُمْرَةَ

Telah mengabarkan kepada kami {Sahl bin Hammad} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abdur Rahman bin Al Qasim} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha: Ia beranggapan tidak mengapa wanita haid menyentuh alas tikar (yang bisa digunakan untuk shalat).

Sunan Darimi | Hadits No. : 1059

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَيُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ وَعَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ مُحَمَّدٌ وَحَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ فِي الْحَائِضِ إِذَا طَهُرَتْ مِنْ الدَّمِ لَا يَقْرَبُهَا زَوْجُهَا حَتَّى تَغْتَسِلَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ مِثْلَهُ سَوَاءً

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Isa}, telah menceritakan kepada kami {Husyaim}, telah menceritakan kepada kami {Mughirah} dari {Ibrahim} dan {Yunus} dari {Al Hasan} dan {Abdul Malik} dari {‘Atha}. {Muhammad} juga berkata; Telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Sa’id Al Qaththan} dari {Utsman bin Al `Aswad} dari {Mujahid} Tentang seorang wanita yang mengalami haid, apabila ia telah suci dari darah: “Suaminya tidak boleh mendekatinya (menggaulinya) hingga ia mandi.” Telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah bin Musa} dari {Utsman bin Al `Aswad} dari {Mujahid} dengan redaksi yang sama.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1060

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ سُئِلَ سُفْيَانُ أَيُجَامِعُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِذَا انْقَطَعَ عَنْهَا الدَّمُ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ فَقَالَ لَا فَقِيلَ أَرَأَيْتَ إِنْ تَرَكَتْ الْغُسْلَ يَوْمَيْنِ أَوْ أَيَّامًا قَالَ تُسْتَتَابُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} ia berkata: ” {Sufyan} pernah ditanya, apakah seorang laki-laki boleh menggauli isterinya jika darah (haidnya) Telah berhenti sebelum ia mandi?”, ia menjawab: “Tidak boleh”, ditanyakan: “Bagaimana pendapatmu jika ia meninggalkan mandi dua atau beberapa hari?”, ia menjawab: “Hendaknya ia segera diminta untuk bertaubat”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1061

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ } قَالَ حَتَّى يَنْقَطِعَ الدَّمُ { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ } قَالَ إِذَا اغْتَسَلْنَ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {seseorang yang menceritakan kepadanya} dari {Mujahid}: (Tentang ayat) “WA LAA TAQRABUUHUNNA HATTAA YATHURNA” (Dan janganlah kalian dekati mereka (wanita yang sedang haid) hingga ia suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: “(Maksudnya adalah) hingga darah (haidnya) berhenti”, dan “FAIDZAA TATHAHHARNA” (Dan apabila mereka telah suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: “(maksudnya adalah) jika mereka telah mandi.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 1062

Kitab 2 : Thaharah

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { حَتَّى يَطْهُرْنَ } قَالَ إِذَا انْقَطَعَ الدَّمُ { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ } قَالَ اغْتَسَلْنَ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} dari {Sufyan} dari {Ibnu Abu Najih} dari {Mujahid} “HATTAA YATHHURNA” (Hingga mereka suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata (makksudnya adalah): “Jika darahnya benar-benar telah berhenti”, (sedang firman-Nya) “FA IDZAA TATHAHHARNA” (Dan apabila mereka telah bersuci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata (maksudnya adalah): “(jika) mereka telah mandi.”