Sunan Darimi

×

سنن الدارمي

Sunan Darimi

Sunan Darimi | Hadits No. : 2174

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Wanita Yang Telah Dicerai Tiga Kali, Apakah Mempunyai Hak Hunian Dan Nafkah?

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أَنَّ زَوْجَهَا طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَلَمْ يَجْعَلْ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَقَةً وَلَا سُكْنَى قَالَ سَلَمَةُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ لَا نَدَعُ كِتَابَ رَبِّنَا وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ بِقَوْلِ امْرَأَةٍ فَجَعَلَ لَهَا السُّكْنَى وَالنَّفَقَةَ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Salamah bin Kuhail} dari {Asy Sya’bi} dari {Fathimah binti Qais} bahwa suaminya telah mencerainya tiga kali dan Nabi saw. tidak memberikan nafkah untuknya dan tidak pula tempat tinggal.” Salamah berkata; “Kemudian aku sebutkan hal itu kepada Ibrahim. Dia berkata; “Umar bin Al Khathab berkata; “Kami tidak akan meninggalkan Kitab Rabb kami dan Sunnah Nabi kami karena perkataan seorang wanita. Dan ia tetap (berkewajiban) memberikan tempat tinggal dan nafkah.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2175

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Wanita Yang Telah Dicerai Tiga Kali, Apakah Mempunyai Hak Hunian Dan Nafkah?

أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا عَنْ عَامِرٍ حَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ أَنَّ زَوْجَهَا طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَأَمَرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَعْتَدَّ عِنْدَ ابْنِ عَمِّهَا ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Ya’la} telah menceritakan kepada kami {Zakariya} dari {Amir} telah menceritakan kepadaku {Fathimah binti Qais} bahwa suaminya telah menceraikannya tiga kali, kemudian Nabi saw. memerintahakannya agar ber’iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum.

Sunan Darimi | Hadits No. : 2176

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Wanita Yang Telah Dicerai Tiga Kali, Apakah Mempunyai Hak Hunian Dan Nafkah?

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ الْأَشْعَثِ عَنْ الْحَكَمِ وَحَمَّادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عُمَرَ قَالَ لَا نَدَعُ كِتَابَ رَبِّنَا وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ بِقَوْلِ امْرَأَةٍ الْمُطَلَّقَةُ ثَلَاثًا لَهَا السُّكْنَى وَالنَّفَقَةُ أَخْبَرَنَا طَلْقُ بْنُ غَنَّامٍ عَنْ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عُمَرَ نَحْوَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Al ‘Ala`} telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Ghiyats} dari {Al Asy’ats} dari {Al Hakam} serta {Hammad} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Umar}, ia berkata; “Kami tidak akan meninggalkan Kitab Rabb kami dan Sunnah NabiNya Karena perkataan seorang wanita. Wanita yang dicerai tiga kali, baginya mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.” Telah mengabarkan kepada kami {Thalq bin Ghannam} dari {Hafsh bin Ghiyats} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Umar} seperti hadits di atas.

Sunan Darimi | Hadits No. : 2177

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Wanita Yang Telah Dicerai Tiga Kali, Apakah Mempunyai Hak Hunian Dan Nafkah?

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ قَالَ عُمَرُ لَا نُجِيزُ قَوْلَ امْرَأَةٍ فِي دِينِ اللَّهِ الْمُطَلَّقَةُ ثَلَاثًا لَهَا السُّكْنَى وَالنَّفَقَةُ قَالَ أَبُو مُحَمَّد لَا أَرَى السُّكْنَى وَالنَّفَقَةَ لِلْمُطَلَّقَةِ

Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Muhammad}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Hafsh} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} Ia berkata; {Umar} berkata; “Kami tidak memperkenankan perkataan seorang wanita dalam agama Allah. Wanita yang dicerai tiga kali, baginya mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.” Abu Muhammad berkata; “Aku tidak berpendapat tempat tinggal dan nafkah untuk wanita yang dicerai.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2178

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Iddah Wanita Hamil Yang Suaminya Meninggal

أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ يَسَارٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ اجْتَمَعَ هُوَ وَابْنُ عَبَّاسٍ عِنْدَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَذَكَرُوا الرَّجُلَ يُتَوَفَّى عَنْ الْمَرْأَةِ فَتَلِدُ بَعْدَهُ بِلَيَالٍ قَلَائِلَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ حِلُّهَا آخِرُ الْأَجَلَيْنِ وَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ إِذَا وَضَعَتْ فَقَدْ حَلَّتْ فَتَرَاجَعَا فِي ذَلِكَ بَيْنَهُمَا فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَا مَعَ ابْنِ أَخِي يَعْنِي أَبَا سَلَمَةَ فَبَعَثُوا كُرَيْبًا مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَسَأَلَهَا فَذَكَرَتْ أُمُّ سَلَمَةَ أَنَّ سُبَيْعَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ الْأَسْلَمِيَّةَ مَاتَ عَنْهَا زَوْجُهَا فَنَفِسَتْ بَعْدَهُ بِلَيَالٍ وَأَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِي عَبْدِ الدَّارِ يُكْنَى أَبَا السَّنَابِلِ خَطَبَهَا وَأَخْبَرَهَا أَنَّهَا قَدْ حَلَّتْ فَأَرَادَتْ أَنْ تَتَزَوَّجَ غَيْرَهُ فَقَالَ لَهَا أَبُو السَّنَابِلِ فَإِنَّكِ لَمْ تَحِلِّينَ فَذَكَرَتْ سُبَيْعَةُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَتَزَوَّجَ

Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Sa’id} bahwa {Sulaiman bin Yasar} telah mengabarkan kepadanya, bahwa {Abu Salamah bin Abdurrahman} telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia dan {Ibnu Abbas} berkumpul di sisi {Abu Hurairah}, kemudian mereka menyebutkan seorang laki-laki mati meninggalkan seorang isteri, beberapa malam setelahnya, isterinya melahirkan. Ibnu Abbas berkata; “Kehalalannya adalah yang paling akhir diantara dua waktu.” Sementara Abu Salamah berkata; “Apabila ia melahirkan, maka ia telah halal.” Dalam hal, mereka berdua saling mendiskusikan. Abu Hurairah berkata; (Dalam masalah ini) aku sependapat dengan anak saudaraku yaitu Abu Salamah.” Kemudian mereka mengutus {Kuraib} mantan budak Ibnu Abbas kepada Ummu Salamah, lalu ia bertanya kepadanya. {Ummu Salamah} menyebutkan bahwa Subai’ah binti Al Harits Al Aslamiyah ditinggal mati suaminya. Kemudian ia menjalani nifas beberapa malam setelahnya, lalu seorang laki-laki dari Bani Abdud Dar yang dijuluki Abu As Sanabil meminangnya dan mengabarkan kepadanya bahwa ia telah halal. Ternyata Subai’ah ingin menikah dengan selain Abu As Sanabil, Abu As Sanabil berkata kepadanya; “Sesungguhnya engkau belum halal.” Kemudian Subai’ah menceritakan hal itu kepada Rasulullah saw., maka beliau memerintahkannya supaya menikah.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2179

Kitab 13 : Thalaq

Bab : Iddah Wanita Hamil Yang Suaminya Meninggal

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ تُوُفِّيَ زَوْجُ سُبَيْعَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ فَوَضَعَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِأَيَّامٍ فَأَمَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَتَزَوَّجَ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Yahya bin Sa’id} dari {Sulaiman bin Yasar} dari {Kuraib} dari {Ummu Salamah}, ia berkata; “Suami Subai’ah binti Al Harits telah meninggal, selang beberapa malam setelah suaminya meninggal, ia melahirkan, maka Rasulullah saw. memerintahkannya supaya menikah.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2528

Kitab 20 : Meminta Ijin

Bab : Larangan Menemui Wanita

أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ بِسْطَامَ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْخُلُوا عَلَى النِّسَاءِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا الْحَمْوُ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ قَالَ يَحْيَى الْحَمْوُ يَعْنِي قَرَابَةَ الزَّوْجِ

Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Bistham} telah menceritakan kepada kami {Laits bin Sa’ad} dari {Yazid bin Abu Habib} dari {Abu Al Khair} dari {Uqbah bin Amir} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian menemui kaum perempuan.” Dikatakan; Wahai Rasulullah, hanya Al Hamwu. Beliau menjawab: “Al Hamwu adalah kematian.” Yahya mengatakan; Al Hamwu adalah kerabat dekat suami.

Sunan Darimi | Hadits No. : 2529

Kitab 20 : Meminta Ijin

Bab : Memandang Wanita Tidak Sengaja

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ يُونُسَ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ جَرِيرٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ فَقَالَ اصْرِفْ بَصَرَكَ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} dan {Abu Nu’aim} dari {Sufyan} dari {Yunus} dari {Amr bin Sa’id} dari {Abu Zur’ah bin Amr bin Jarir} dari {Jarir} ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Nabi saw. tentang melihat dengan pandangan sekilas tanpa sengaja. Beliau menjawab: “Palingkanlah pandanganmu.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2530

Kitab 20 : Meminta Ijin

Bab : Wanita Menjulurkan Kain

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ إِسْحَقَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَيْلِ الْمَرْأَةِ فَقَالَ شِبْرًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَنْ تَبْدُوَ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ قَدْرَ ذِرَاعٍ لَا يَزِدْنَ عَلَيْهِ قَالَ عَبْد اللَّهِ النَّاسُ يَقُولُونَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Khalid} telah menceritakan kepada kami {Muhammad}, ia adalah Ibnu Ishaq, dari {Nafi’} dari {Shafiyyah bintu Abu Ubaid} dari {Ummu Salamah}, isteri Nabi saw., ia berkata; Nabi saw. pernah ditanya tentang panjang baju (yang menjulur ke tanah) bagi kaum wanita. Beliau menjawab: “Satu jengkal.” Lalu aku bertanya; Wahai Rasulullah, jika demikian, telapak kaki mereka akan terlihat. Beliau menjawab: “Satu hasta, tidak lebih dari itu.” Abdullah berkata; Orang-orang mengatakan dari Nafi’ dari Sulaiman bin Yasar.

Sunan Darimi | Hadits No. : 2531

Kitab 20 : Meminta Ijin

Bab : Dimakruhkan Menampakkan Perhiasan

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ حَدَّثَنِي رِبْعِيُّ بْنُ حِرَاشٍ عَنْ امْرَأَتِهِ عَنْ أُخْتٍ لِحُذَيْفَةَ قَالَتْ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ أَمَا لَكُنَّ فِي الْفِضَّةِ مَا تَحَلَّيْنَ بِهِ أَمَا إِنَّهُ لَيْسَتْ مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تَحَلَّى الذَّهَبَ فَتُظْهِرَهُ إِلَّا عُذِّبَتْ بِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Manshur} telah menceritakan kepadaku {Rib’i bin Hirasy} dari {isterinya} dari {saudari Hudzaifah}, ia berkata; Rasulullah saw. pernah menyampaikan khutbah kepada kami, beliau mengatakan: “Wahai kaum wanita, ketahuilah, perak itu dapat dijadikan perhiasan oleh kalian. Tidaklah seseorang dari kalian mengenakan emas sebagai perhiasan, kemudian ia menampakkannya, kecuali ia akan disiksa karena hal itu.”