Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Khalid} dari {Muhamad bin Ishaq} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu ia berkata: “Tidak mengapa (menggunakan) sisa air wudhu seorang wanita selama tidak junub atau haid”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Ghailan} dari {Al Hakam} ia berkata: “Hendaknya suami meletakkan penghalang di atas kemaluan (isterinya) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Shalih} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Al Laits} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Ibnu Syihab} dari {Habib} -bekas budaknya ‘Urwah-, dari {Nudbah} -bekas budaknya Maimunah-, dari {Maimunah} radliallahu ‘anha -isteri Nabi saw.-: “Rasulullah saw. pernah mencumbui salah seorang isteri beliau sedang ia dalam keadaan haid, jika ia mengenakan kain sarung (penutup), beliau (mencumbuinya) hingga pertengahan kedua paha atau kedua lutut, dan beliau tidak melebihi batas tersebut”.
Telah mengabarkan kepada kami {Khalid bin Makhlad} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah menyisiri rambut Rasulullah saw. sedang aku (dalam keadaan) haid”.
Telah mengabarkan kepada kami {Khalid} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah menyisiri rambut Rasulullah saw. sedang aku (dalam keadaan) haid”.
Telah mengabarkan kepada kami {Khalid} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Nafi’} ia berkata: “Para budak wanita {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu mencuci kedua kakinya (Ibnu Umar), dan mereka sedang haid, dan mereka juga memberinya tikar untuk shalat”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al Miqdam bin Syuraih bin Hani`} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah diberi sebuah wadah air (minum) aku menempelkan di bibirku dan saat itu sedang haid, Rasulullah saw. menempelkan ke bibir beliau di bagian yang aku tempelkan bibirku dan beliau meminumnya, kemudian aku diberi sepotong daging, maka aku gigit, beliau menempelkan bibirnya dibagian gigitanku, kemudian beliau menggigitnya, kemudian beliau memerintahkanku untuk mengenakan sarung (penutup) dan aku dalam keadaan haid, beliau mencumbuiku”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Mughirah} dari {Ibrahim} ia berkata: “Pernah dikatakan: ‘Wanita yang sedang haid tidaklah mengalami haid di tangannya, ia dapat mencuci tangannya kemudian membuat masakan kue dan minuman juice”.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Zaid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Mughirah} dari {Ibrahim} ia berkata: “Wanita yang haid tidaklah mengalami haid di tangannya”, ia juga pernah berkata: “Wanita haid adalah cinta yang dinamis”.
Telah mengabarkan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Hammad} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada {Ibrahim} tentang berjabat tangan dengan seorang (yang beragama) yahudi, nashrani, majusi dan wanita yang haid, maka ia berpendapat tidak harus berwudhu (setelah berjabat tangan) “.