Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Za`idah} telah menceritakan kepada kami {Isma’il As Suddi} dari {Abdullah Al Bahi} ia berkata: Telah menceritakan kepadaku {Aisyah} radliallahu ‘anha: “Rasulullah saw. pernah berada di masjid, beliau berkata kepada seorang pembantu perempuan: ‘Ambilkan aku alas tikar untuk shalat’, ia berkata: ‘Beliau ingin membentangkannya dan shalat di atasnya’, ia berkata: ‘Dia (pembantu itu) sedang haid’, beliau berkata: ‘Haidnya tidak berada di tangannya’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Maslamah} telah menceritakan kepada kami {Fudhail bin ‘Iyadh} dari {Sulaiman} dari {Tamim bin Maslamah} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah saw. pernah menjulurkan kepala beliau kepadaku sedang beliau berada di masjid, aku mengeramasinya, ini tepatnya saat beliau melaksanakan I’tikaf”.
Telah mengabarkan kepada kami {Al Mu’alla bin `Asad} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Mugirah} dari {Ibrahim}: “Ia (berpendapat) Tidak mengapa seorang wanita yang sedang haid (membantu) membantu wudhu orang sakit”.
Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} dari {Ja’far bin Al Harits} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Al `Aswad} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Aku pernah mengeramasi rambut Rasulullah saw. sedang aku haid.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ya’la bin ‘Ubaid} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Tamim bin Salamah} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Sungguh aku dulu pernah mengeramasi rambut Rasulullah saw. padahal (saat itu) aku haid dan beliau sedang beri’tikaf (di masjid) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} ia berkata: “Aku pernah mendengar Mughirah berkata: ‘Abu Dhabyan pernah mengutus (seseorang) kepada {Ibrahim} untuk menanyakan perihal wanita yang haid, apakah ia boleh (membantu) mewudhukan orang yang sakit? ‘, ia menjawab: ‘Ya, boleh’, (ia bertanya lagi): ‘Apakah ia juga boleh menopangnya (saat mengerjakan shalat)? ‘, ia menjawab: ‘Tidak boleh’, aku bertanya kepada Mughirah: ‘Apakah kamu pernah dengar hal ini (langsung) dari Ibrahim? ‘, ia menjawab: ‘Tidak pernah’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah}, telah berkata {Sulaiman} telah mengabarkan kepadaku dari {Tsabit bin ‘Ubaid} dari {Al Qasim} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha ia berkata: “Nabi saw. pernah berkata kepadanya: ‘Ambilkan aku alas tikar (untuk shalat) ‘, ia berkata: ‘Maaf aku sedang haid’, beliau berkata: ‘Haid itu bukan pada tanganmu’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Katsir bin Syinzhir} dari {Al Hasan}: “Ia pernah ditanya perihal seorang wanita yang haid, ia minum air (dari sebuah wadah), apakah boleh dipergunakannya untuk berwudhu?, ia tertawa dan menjawab: ‘Ya, boleh’ “.
Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin Al Hajjaj} telah menceritakan kepada kami {Abdur rahman bin Mahdi} dari {Mu’awiyah bin Shalih} dari {Al ‘Ala` bin Al Harits} dari {Haram bin Mu’awiyah} dari pamannya – {Abdullah bin Sa’ad} – radliallahu ‘anhu ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang (boleh-tidaknya) makan bersama dengan wanita yang haid”, beliau bersabda: “Ajaklah ia makan bersama”.
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Uyainah} dari {Ali bin Mushir} dari {‘Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu: “Bahwa ia pernah memerintahkan kepada budak wanitanya untuk mengambilkan alas tikar untuk shalat dari masjid, ia (budak wanitanya) berkata: ‘Aku sedang haid’, maka ia berkata: ‘Haid kamu bukan berada pada telapak tanganmu’, dan ia mengambilkannya untuknya”.