Kitab 2 : Thaharah #160 Hadist

×

Sunan Darimi | Hadits No. : 1057

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُؤَاكَلَةِ الْحَائِضِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَعْضَ أَهْلِي لَحَائِضٌ وَإِنَّا لَمُتَعَشُّونَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ جَمِيعًا

Telah mengabarkan kepada kami {Marwan bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Al Haitsam bin Humaid} telah menceritakan kepada kami {Al ‘Ala` bin Al Harits} dari {Haram bin Hakim} dari {pamannya} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang makan bersama dengan wanita yang haid, maka Rasulullah saw. bersabda: ‘Sebagian isteriku juga haid, dan kami akan makan malam bersama insya Allah’ “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1058

Bab : Wanita Haidh Menyisiri Suaminya

أَخْبَرَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ لَا تَرَى بَأْسًا أَنْ تَمَسَّ الْحَائِضُ الْخُمْرَةَ

Telah mengabarkan kepada kami {Sahl bin Hammad} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abdur Rahman bin Al Qasim} dari {ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha: Ia beranggapan tidak mengapa wanita haid menyentuh alas tikar (yang bisa digunakan untuk shalat).

Sunan Darimi | Hadits No. : 1059

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَيُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ وَعَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ مُحَمَّدٌ وَحَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ فِي الْحَائِضِ إِذَا طَهُرَتْ مِنْ الدَّمِ لَا يَقْرَبُهَا زَوْجُهَا حَتَّى تَغْتَسِلَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ مُجَاهِدٍ مِثْلَهُ سَوَاءً

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Isa}, telah menceritakan kepada kami {Husyaim}, telah menceritakan kepada kami {Mughirah} dari {Ibrahim} dan {Yunus} dari {Al Hasan} dan {Abdul Malik} dari {‘Atha}. {Muhammad} juga berkata; Telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Sa’id Al Qaththan} dari {Utsman bin Al `Aswad} dari {Mujahid} Tentang seorang wanita yang mengalami haid, apabila ia telah suci dari darah: “Suaminya tidak boleh mendekatinya (menggaulinya) hingga ia mandi.” Telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah bin Musa} dari {Utsman bin Al `Aswad} dari {Mujahid} dengan redaksi yang sama.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1060

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ سُئِلَ سُفْيَانُ أَيُجَامِعُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِذَا انْقَطَعَ عَنْهَا الدَّمُ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ فَقَالَ لَا فَقِيلَ أَرَأَيْتَ إِنْ تَرَكَتْ الْغُسْلَ يَوْمَيْنِ أَوْ أَيَّامًا قَالَ تُسْتَتَابُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} ia berkata: ” {Sufyan} pernah ditanya, apakah seorang laki-laki boleh menggauli isterinya jika darah (haidnya) Telah berhenti sebelum ia mandi?”, ia menjawab: “Tidak boleh”, ditanyakan: “Bagaimana pendapatmu jika ia meninggalkan mandi dua atau beberapa hari?”, ia menjawab: “Hendaknya ia segera diminta untuk bertaubat”.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1061

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَمَّنْ حَدَّثَهُ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ } قَالَ حَتَّى يَنْقَطِعَ الدَّمُ { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ } قَالَ إِذَا اغْتَسَلْنَ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {seseorang yang menceritakan kepadanya} dari {Mujahid}: (Tentang ayat) “WA LAA TAQRABUUHUNNA HATTAA YATHURNA” (Dan janganlah kalian dekati mereka (wanita yang sedang haid) hingga ia suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: “(Maksudnya adalah) hingga darah (haidnya) berhenti”, dan “FAIDZAA TATHAHHARNA” (Dan apabila mereka telah suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata: “(maksudnya adalah) jika mereka telah mandi.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 1062

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { حَتَّى يَطْهُرْنَ } قَالَ إِذَا انْقَطَعَ الدَّمُ { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ } قَالَ اغْتَسَلْنَ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} dari {Sufyan} dari {Ibnu Abu Najih} dari {Mujahid} “HATTAA YATHHURNA” (Hingga mereka suci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata (makksudnya adalah): “Jika darahnya benar-benar telah berhenti”, (sedang firman-Nya) “FA IDZAA TATHAHHARNA” (Dan apabila mereka telah bersuci) -Qs. Al Baqarah: 222-, ia berkata (maksudnya adalah): “(jika) mereka telah mandi.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 1063

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ مُجَاهِدًا عَنْ امْرَأَةٍ رَأَتْ الطُّهْرَ أَيَحِلُّ لِزَوْجِهَا أَنْ يَأْتِيَهَا قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ قَالَ لَا حَتَّى تَحِلَّ لَهَا الصَّلَاةُ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Al `Aswad} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada {Mujahid} tentang seorang wanita yang melihat (tanda-tanda) suci, apakah halal bagi suaminya untuk menggaulinya sebelum ia mandi?”, ia menjawab: “Tidak boleh, hingga ia boleh melakukan shalat (yaitu setelah mandi) “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1064

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ هُوَ ابْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ قَالَ سَأَلْتُ عَطَاءً وَمَيْمُونَ بْنَ مِهْرَانَ وَحَدَّثَنِي حَمَّادٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا لَا يَغْشَاهَا حَتَّى تَغْتَسِلَ

Telah mengabarkan kepada kami {Al Mu’alla bin `Asad} telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid Ibnu Ziyad}, telah menceritakan kepada kami {Al Hajjaj bin `Arthah} ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada {‘Atha`} dan {Maimun bin Mihran}, dan {Hammad} telah menceritakan kepadaku dari {Ibrahim}, mereka berkata: “Ia (sang suami) tidak boleh menggaulinya hingga ia (isteri) mandi (hadats) “.

Sunan Darimi | Hadits No. : 1065

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ فِي الرَّجُلِ يَطَأُ امْرَأَتَهُ وَقَدْ رَأَتْ الطُّهْرَ قَبْلَ أَنْ تَغْتَسِلَ قَالَ هِيَ حَائِضٌ مَا لَمْ تَغْتَسِلْ وَعَلَيْهِ الْكَفَّارَةُ وَلَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا مَا لَمْ تَغْتَسِلْ

Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} dari {Hisyam} dari {Al Hasan} Tentang seorang laki-laki yang menggauli isterinya dan ia (isterinya) benar-benar telah melihat (tanda-tanda) suci sebelum ia mandi (hadats), ia berkata: “Ia masih berstatus haid selama belum mandi dan suami berkewajiban membayar kaffarah dan ia (suami) hendaknya meruju’ isterinya selama ia belum mandi.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 1066

Bab : Menggauli Wanita Haidh Jika Telah Suci Dan Belum Mandi

أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ لَا يَغْشَاهَا زَوْجُهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Al Mu’alla bin `Asad} telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid} telah menceritakan kepada kami {Yunus} dari {Al Hasan} ia berkata: “Suaminya tidak boleh menggaulinya”.