Kitab 3 : Adzan #186 Hadist

×

Muwattha Malik | Hadits No. : 307

Bab : Kondisi Diwajibkan Meringkas Shalat (Qashar)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ رَكِبَ إِلَى رِيمٍ فَقَصَرَ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ ذَلِكَقَالَ مَالِك وَذَلِكَ نَحْوٌ مِنْ أَرْبَعَةِ بُرُدٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Salim bin Abdullah} dari {Bapaknya} bahwa dia berangkat ke Rim. Lalu ia mengqashar shalat dalam perjalanan tersebut.” Malik berkata, “Jarak perjalanannya sekitar empat Burud.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 308

Bab : Kondisi Diwajibkan Meringkas Shalat (Qashar)

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَرَكِبَ إِلَى ذَاتِ النُّصُبِ فَقَصَرَ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ ذَلِكَقَالَ مَالِك وَبَيْنَ ذَاتِ النُّصُبِ وَالْمَدِينَةِ أَرْبَعَةُ بُرُدٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Salim bin Abdullah} bahwa {Abdullah bin Umar} berkendara menuju Dzatin Nushub. Lalu ia mengqashar shalat dalam perjalanan tersebut.” Malik berkata, “Jarak Dzatin Nushub dan Madinah sekitar empat Burud.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 309

Bab : Kondisi Diwajibkan Meringkas Shalat (Qashar)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّهُ كَانَ يُسَافِرُ إِلَى خَيْبَرَ فَيَقْصُرُ الصَّلَاةَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar}, bahwa dia pernah melakukan perjalanan ke Khaibar dengan mengqasar shalat.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 310

Bab : Kondisi Diwajibkan Meringkas Shalat (Qashar)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يَقْصُرُ الصَّلَاةَ فِي مَسِيرِهِ الْيَوْمَ التَّامَّ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Salim bin Abdullah}, bahwa {Abdullah bin Umar} mengqashar shalat dalam sebuah perjalanan sehari penuh.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 311

Bab : Kondisi Diwajibkan Meringkas Shalat (Qashar)

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّهُكَانَ يُسَافِرُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ الْبَرِيدَ فَلَا يَقْصُرُ الصَّلَاةَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’}, bahwa dia melakukan perjalanan bersama {Ibnu Umar} ke Al Barid. Dan Ibnu Umar tidak mengqashar shalat.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 312

Bab : Shalat Musafir Jika Tidak Berniyat Bermalam

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُأُصَلِّي صَلَاةَ الْمُسَافِرِ مَا لَمْ أُجْمِعْ مُكْثًا وَإِنْ حَبَسَنِي ذَلِكَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Salim bin Abdullah} bahwa {Abdullah bin Umar} berkata; “Saya shalat sebagaimana shalatnya musafir selama tidak berniat menetap, meskipun tertahan selama dua belas malam.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 313

Bab : Shalat Musafir Jika Tidak Berniyat Bermalam

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَأَقَامَ بِمَكَّةَ عَشْرَ لَيَالٍ يَقْصُرُ الصَّلَاةَ إِلَّا أَنْ يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ فَيُصَلِّيهَا بِصَلَاتِهِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’}, bahwa {Abdullah bin Umar} bermukim di Makkah selama sepuluh malam, dengan mengqashar shalat, kecuali jika shalat bersama imam, maka ia shalat dengan shalat imam (sempurna) .”

Muwattha Malik | Hadits No. : 314

Bab : Shalat Imam Jika Berniyat Bermalam

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ قَالَمَنْ أَجْمَعَ إِقَامَةً أَرْبَعَ لَيَالٍ وَهُوَ مُسَافِرٌ أَتَمَّ الصَّلَاةَقَالَ مَالِك وَذَلِكَ أَحَبُّ مَا سَمِعْتُ إِلَيَّ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Atha` Al Khurasan} mendengar {Sa’id bin Musayyab} ia berkata; “Barangsiapa berniat menetap selama empat malam sedangkan dia seorang musafir, maka dia harus menyempurnakan shalatnya.” Malik berkata; “Demikian itulah yang paling saya sukai dari yang saya dengar.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 315

Bab : Shalat Musafir Jika Menjadi Imam Atau Di Belakang Imam

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِكَانَ إِذَا قَدِمَ مَكَّةَ صَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ يَا أَهْلَ مَكَّةَ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ فَإِنَّا قَوْمٌ سَفْرٌو حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ مِثْلَ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ibnu Syihab} dari {Salim bin Abdullah} dari {Bapaknya}, bahwa ketika {Umar bin Khatthab} datang di Makkah, ia shalat mengimami mereka dengan dua rekaat. Lalu ia berkata; “Wahai penduduk Makkah! Sempurnakan shalat kalian, sesungguhnya kami dalam keadaan safar.” Telah mengabarkan kepadaku dari Malik dari {Zaid bin Aslam} dari {Bapaknya} dari {Umar bin Khatthab} seperti di atas.

Muwattha Malik | Hadits No. : 316

Bab : Shalat Musafir Jika Menjadi Imam Atau Di Belakang Imam

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُصَلِّي وَرَاءَ الْإِمَامِ بِمِنًى أَرْبَعًا فَإِذَا صَلَّى لِنَفْسِهِ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’}, bahwa {Abdullah bin Umar} shalat empat rakaat di belakang imam di Mina. Jika dia mengerjakan shalat sendirian, maka dia shalat dua rekaat.”