Telah bercerita kepada kami {Yahya bin Bukair} telah bercerita kepada kami {Malik} dari {Ishaq bin ‘Abdullah} dari {Anas bin Malik ra.} berkata; “Aku pernah berjalan bersama Nabi saw. yang ketika itu Beliau mengenakan selendang yang tebal dan kasar buatan Najran. Kemudian seorang Arab Baduy datang lalu menarik Beliau dengan tarikan yang keras hingga aku melihat permukaan pundak Nabi saw. berbekas akibat tarikan yang keras itu. Lalu Beliau berkata: “Perintahkanlah, agar aku diberikan harta Allah yang ada padamu”. Kemudian Beliau memandang kepada orang Arab Baduy itu dan tertawa Lalu Beliau memerintahkan agar memberinya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2917
Kitab 39 : Bagian Seperlima
Bab : Nabi saw.Memberikan Kepada Orang-Orang yang Hatinya Akan Dilunaknya dan Selainnya Dari Seperlima Bagian
Telah bercerita kepada kami {‘Utsman bin Abi Syaibah} telah bercerita kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Abu Wa’il} dari {‘Abdullah ra.} berkata; “Ketika (selesai) perang Hunain, Nabi saw. lebih mengutamakan orang-orang tertentu dalam pembagian (harta rampasan perang) diantaranya Beliau memberikan kepada Al Aqra’ bin Habis seratus ekor unta dan memberikan kepada ‘Uyainah unta sebanyak itu pula, dan juga memberikan kepada beberapa orang pembesar Arab sehingga hari itu Beliau nampak lebih mengutamakan mereka dalam pembagian. Kemudian ada seseorang yang berkata; “Pembagian ini sungguh tidak adil dan tidak dimaksudkan mencari ridha Allah. Aku katakan; “Demi Allah, sungguh aku akan memberi tahu Nabi saw.”. Lalu aku menemui Beliau dan mengabarkannya, maka Beliau bersabda: “Siapakah yang dapat berbuat adil kalau Allah dan Rasul-Nya saja tidak dapat berbuat adil?. Sungguh Allah telah merahmati Musa as. ketika dia disakiti lebih besar dari ini namun dia tetap shabar”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2918
Kitab 39 : Bagian Seperlima
Bab : Nabi saw.Memberikan Kepada Orang-Orang yang Hatinya Akan Dilunaknya dan Selainnya Dari Seperlima Bagian
Telah bercerita kepada kami {Mahmud bin Ghaylan} telah bercerita kepada kami {Abu Usamah} telah bercerita kepada kami {Hisyam} berkata telah mengabarkan kepadaku {bapakku} dari {Asma’ binti Abu Bakr ra.ma} berkata; “Aku pernah membawa benih kurma dari kebun milik Az Zubair yang diberikan oleh Rasulullah saw. di atas kepalaku. Kebun itu jaraknya dari (rumah) ku dua pertiga farsakh”. Dan berkata {Abu dhamrah} dari {Hisyam} dari {bapaknya} bahwa Nabi saw. membagi Az Zubair sebidang kebun dari harta (fa’iy) Bani an-Nadhir”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2919
Kitab 39 : Bagian Seperlima
Bab : Nabi saw.Memberikan Kepada Orang-Orang yang Hatinya Akan Dilunaknya dan Selainnya Dari Seperlima Bagian
Telah bercerita kepadaku {Ahmad bin Al miqdam} telah bercerita kepada kami {Al Fudhail bin Sulaiman} telah bercerita kepada kami {Musa bin ‘Uqbah} berkata telah mengabarkan kepadaku {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar ra.ma} bahwa ‘Umar bin Al Khaththab mengusir Yahudi dan Nashara dari bumi Hijaz (Arab) dan Rasulullah saw. ketika menaklukan penduduk Khaibar juga berniat akan mengusir Yahudi dari wilayah itu. Dan wilayah itu ketika dahulu ditaklukan menjadi milik Yahudi, Rasulullah dan Kaum Muslimin. Lalu orang-orang Yahudi meminta kepada Rasulullah saw. agar memperkenankan mereka menggarapnya dengan imbalan mereka mendapat setengah dari hasil buahnya, maka Rasulullah saw. bersabda: “Kami sepakat kalian menggarapnya namun terserah kami” (batas waktunya). Akhirnya mereka setuju hingga kemudian pada masa kekuasaan ‘Umar, beliau mengusir mereka ke wilayah Tayma’ dan Ariha”.
Telah bercerita kepada kami {Abu Al Walid} telah bercerita kepada kami {Syu’bah} dari {Humaid bin Hilal} dari {‘Abdullah bin Mughaffal ra.} berkata; “Ketika kami sedang mengepung benteng Khaibar, ada seseorang yang melempar wadah kulit berisi lemak maka aku melompat untuk mengambilnya. Lalu aku melirik ternyata ada Nabi saw. sehingga aku jadi malu kepada Beliau”.
Telah bercerita kepada kami {Musaddad} telah bercerita kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Ayyub} dari {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar ra.ma} berkata; “Dalam beberapa peperangan yang kami ikuti, kami pernah mendapatkan madu dan anggur lalu kami memakannya dan tidak melaporkannya (kepada Beliau saw.) “.
Telah bercerita kepada kami {Musa bin Isma’il} telah bercerita kepada kami {‘Abdul Wahid} telah bercerita kepada kami {asy-Syaibaniy} berkata aku mendengar {Ibnu Abi Arfaa ra.} berkata; “Kami mengalami kelaparan pada beberapa malam saat perang Khaibar. Dan ketika hari penaklukan Khaibar, kami dapatkan keledai-keledai piaraan penduduk, maka kami menyembelihnya. Ketika periuk-periuk sudah mendidih, penyeru Rasulullah saw. mengumandangkan seruan; “Tumpahkanlah periuk-periuk itu dan janganlah kalian memakan daging-daging keledai sedikitpun”. ‘Abdullah berkata; “Kami berpendapat bahwa Nabi saw. melarang memakannya karena belum dibagikan bagian seperlima (ghanimahnya) “. ‘Abdullah berkata lagi; “Namun sebagian orang ada yang berpendapat bahwa Beliau melarangnya secara mutlak lalu aku bertanya kepada Sa’id bin Jubair, maka dia menjawab; “Beliau melarangnya secara mutlak”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2923
Kitab 40 : Jizyah
Bab : Jizyah dan Berdamai Dengan Kafir Dzimmi dan Harbi
Telah bercerita kepada kami {‘Ali bin ‘Abdullah} telah bercerita kepada kami {Sufyan} berkata aku mendengar {‘Amar} berkata; “Aku pernah duduk bersama Jabir bin Zaid dan ‘Amru bin Aus, lalu {Bajalah} bercerita kepada keduanya suatu peristiwa pada tahun tujuh puluh saat Mush’ab bin Az Zubair menunaikan ibadah hajji bersama dengan penduduk Bashrah. Ketika berada di sisi air zamzam, dia (Bajalah) berkata; “Aku adalah juru tulis Jaz’i bin Mu’awiyah, paman Al Ahnaf”. Kemudian datang surat perintah dari {‘Umar bin Al Khaththab} sebelum kematiannya yang berisi; “Pisahkanlah setiap orang yang memiliki mahram dari orang Majusi”. Dan ‘Umar belum pernah mengambil jizyah (upeti) dari Kaum Majusi hingga kemudian datang ‘Abdur Rahman bin ‘Auf bersaksi bahwa Rasulullah saw. pernah mengambil jizyah orang Majusi Hajar”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2924
Kitab 40 : Jizyah
Bab : Jizyah dan Berdamai Dengan Kafir Dzimmi dan Harbi
Telah bercerita kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhriy} berkata telah bercerita kepadaku {‘Urwah bin Az Zubair} dari {Al Miswar bin Makhramah}, dia mengabarkan kepadanya bahwa {‘Amru bin ‘Auf Al Anshariy}, dia adalah cucu dari Bani ‘Amir bin Lu’ay yang turut serta dalam perang Badar, mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah saw. mengutus Abu ‘Ubaidah bin Al Jarrah ke negeri Bahrain untuk mengambil jizyah. Sebelumnya Rasulullah saw. telah membuat perjanjian dengan penduduk Bahrain dan menjadikan Al ‘Alaa’ bin Al Hadhramiy sebagai pemimpin mereka. Maka Abu ‘Ubaidah datang dengan membawa harta dari negeri Bahrain. Kedatangan Abu ‘Ubaidah ini didengar oleh Kaum Anshar bertepatan dengan saat shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Setelah shalat selesai, Beliau segera pergi namun mereka berkerumun menghampiri Beliau. Maka Rasulullah saw. tersenyum ketika melihat mereka seraya berkata: “Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah tiba dengan membawa sesuatu”. Mereka berkata; “Benar sekali wahai Rasulullah”. Maka Beliau bersabda: “Bergenbiralah dan bercita-citalah dengan apa yang dapat membuat kalian berbahagia. Sungguh demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2925
Kitab 40 : Jizyah
Bab : Jizyah dan Berdamai Dengan Kafir Dzimmi dan Harbi
Telah bercerita kepada kami {Al Fadhal bin Ya’qub} telah bercerita kepada kami {‘Abdullah bin Ja’far ar-Raqqiy} telah bercerita kepada kami {Al Mu’tamir bin Sulaiman} telah bercerita kepada kami {Sa’id bin ‘Ubaidullah Ats-Tsaqafiy} telah bercerita kepada kami {Bakr bin ‘Abdullah Al Muzaniy} dan {Ziyad bin Jubair} dari {Jubair bin Hayyah} berkata; “‘Umar mengutus banyak orang ke berbagai negeri untuk memerangi orang-orang musyrik. Kemudian ketika Al Humuzan telah masuk Islam, ‘Umar berkata; “Aku minta pendapatmu tentang peperangan ini”. Al Hurmuzan berkata’ “Baiklah. Perumpamaan perang ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya dari kalangan musuh kaum Muslimin seperti seekor burung yang memiliki satu kepala, dua sayap dan dua kaki. Apabila salah satu sayapnya patah maka dia akan tegak berdiri dengan dua kaki, satu sayap dan satu kepala dan apabila sayap yang satunya lagi patah maka dia akan tegak dengan dua kaki dan satu kepala. Namun jika kepalanya dipecahkan maka lumpuhlah kedua kaki dan kedua sayap sekaligus kepala. Perumpamaan kepala adalah Kisra (raja Persia) dan sayap yang satu umpama Qaishar (raja Romawi) sedangkan sayap yang satunya lagi adalah orang-orang Persia. Maka itu perintahkanlah kaum Muslimin agar berangkat untuk memerangi Kisra”. Dan Bakr dan Ziyad keduanya berkata dari Jubair bin Hayyah yang berkata; “Maka ‘Umar mengirim kami dan mengangkat an-Nu’man bin Muqarrin sebagai pemimpin kami hingga ketika kami tiba di negeri musuh keluarlah seorang antek Kisra bersama empat puluh ribu pasukan menghadang kami lalu seorang perterjemah berdiri seraya berkata; “Hendaklah salah seorang dari kalian berbicara kepadaku”. Maka Al Mughirah berkata; “Bertanyalah apa yang kalian inginkan!”. Dia berkata; “Siapa kalian ini?”. {Al Mughirah} menjawab; “Kami adalah orang-orang dari bangsa Arab yang sebelumnya kami hidup dalam kesengsaraan dan ujian yang berat, kami menghisap kulit dan biji-bijian karena lapar, kami memakai pakaian bulu dan rambut dan kami menyembah pohon dan batu. Dalam kondisi seperti itu, Rabb langit dan bumi Yang Maha Tinggi dan Besar Keagungan-Nya mengutus kepada kami Nabi kami dari kalangan kami sendiri yang kami kenal bapak dan ibunya, lalu Nabi utusan Rabb saw. kami itu memerintahkan kami untuk memerangi kalian hinga kalian menyembah Allah saja atau kalian membayar jizyah. Dan Nabi kami saw. mengabarkan kepada kami tentang risalah ajaran Rabb kami bahwa siapa saja orang dari kami yang terbunuh maka dia akan masuk surga dengan kenikmatan yang belum pernah dia lihat sekalipun, dan siapa yang tetap hidup diantara kami maka dia akan menguasai kalian”. Kemudian {an-Nu’man} berkata; “Seringkali Allah menyertakan kamu dalam peperangan bersama Nabi saw. semacam itu, yang tidak akan membuat kamu menyesal dan terhina. Dan aku juga pernah ikut berperang bersama Rasulullah saw., apabila Beliau belum memulainya di awal siang, Beliau menunggu hingga angin bertiup dan waktu-waktu shalat telah masuk”.