Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya At Tamimi} dan {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {‘Amru An Naqid} dan {Zuhair bin Harb} dan {Ibnu Abu ‘Umar} dan lafazh ini miliknya Zuhair. {Yahya} berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah} dari {Az Zuhri} dari {‘Ubaidillah bin ‘Abdullah} dari {Ummu Qais binti Mihshan} saudara perempuan ‘Ukkasyah bin Mihshan dia berkata; Aku bersama anakku menemui Rasulullah saw. pada waktu itu anakku belum bisa makan makanan. Tiba-tiba dia kencing di pangkuan Rasulullah saw., lalu beliau menyuruh mengambilkan air dan memercikkannya. Ummu Qais berkata; ‘Dan aku juga pernah menemui beliau bersama anakku yang aku tekan kerongkongannya untuk menghilangkan sakit amandelnya. Lalu beliau bersabda: “Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, di antaranya adalah obat sakit lambung, Su’ut (mengobati lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan Ladud (mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakti sakit lambung.
Dan telah menceritakan kepadaku {Harmalah bin Yahya}; Telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {Yunus bin Yazid} bahwa {Ibnu Syihab} Telah mengabarkan kepadanya dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {‘Ubaidillah bin ‘Utbah bin Mas’ud} bahwa {Ummu Qays binti Mihshan}, termasuk wanita yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang membai’at Rasulullah saw. dan ia adalah saudara perempuan Ukasyah binti Mihshan, salah seorang dari Bani Asad bin Khuzaimah, dia memberitahukan kepada saya bahwasannya ia pernah datang kepada Rasulullah saw. bersama putranya yang belum dapat memakan makanan sambil ia tekan kerongkong anaknya itu. Yunus berkata; ‘A’laqat adalah Ghamazat’ (menekan) dengan maksud untuk menghilangkan sakit amandelnya. Ummu Qais berkata; lalu Rasulullah bertanya: “Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, salah satu di antaranya adalah obat sakit lambung. Ubaidillah berkata; Ummu Qais memberitahukan kepada saya, bahwasanya putranya kencing pada saat itu, lalu beliau meminta air dan memercikannya pada kencing itu tanpa membasuhnya.
Sahih Muslim | Hadits No. : 4104
Kitab 40 : Salam
Bab : Berobat Dengan Al Habbah As Sauda’ (Biji Jinten Hitam)
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Rumh bin Al Muhajirin}; Telah mengabarkan kepada kami {Al Laits} dari {‘Uqail} dari {Ibnu Syihab}; Telah mengabarkan kepadaku {Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman} dan {Sa’id bin Al Musayyab} bahwa {Abu Hurairah} Telah mengabarkan kepada mereka berdua, dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan bagi setiap penyakit kecuali As Saam. As Saam adalah kematian sedangkan Habbasauda adalah As Suuniz (jintan hitam).” Dan telah menceritakannya kepada kami {Abu Ath Thahir} dan {Harmalah} keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab} dari {Sa’id bin Al Musayyab} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw.; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah}, {‘Amru An Naqid}, {Zuhair bin Harb} dan {Ibnu Abu ‘Umar} mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {‘Abdu bin Humaid}; Telah mengabarkan kepada kami {‘Abdur Razaq}; Telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin ‘Abdur Rahman Ad Darimi}; Telah mengabarkan kepada kami {Abul Yaman}; Telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} seluruhnya dari {Az Zuhri} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. sebagaimana Hadits Uqail. Dan di dalam Hadits Sufyan di sebutkan ‘Habbas sauda’ saja tanpa menyebutkan ‘As Syuuniz.’
Sahih Muslim | Hadits No. : 4105
Kitab 40 : Salam
Bab : Berobat Dengan Al Habbah As Sauda’ (Biji Jinten Hitam)
Dan telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} dan {Qutaibah bin Sa’id} dan {Ibnu Hujr} mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami {Isma’il} dan dia Ibnu Ja’far dari {Al A’la} dari {Bapaknya} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan untuk setiap penyakit kecuali kematian.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdul Malik bin Syu’aib bin Al Laits bin Sa’d}; Telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dari {Jaddi}; Telah menceritakan kepadaku {‘Uqail bin Khalid} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Urwah} dari {‘Aisyah} istri Nabi saw., bahwa bila ada orang dari keluarganya (Aisyah) yang meninggal maka para wanita pun berkumpul, kemudian mereka pergi kecuali keluarganya dan orang-orang terdekat. Lalu (Aisyah) memerintahkan untuk mengambil periuk yang terbuat dari batu dan diisi dengan talbinah (makanan terbuat dari tepung dan kurma), lalu dimasaklah makanan tersebut, kemudian dibuat bubur dan dituangkanlah makanan tersebut diatasnya. Lalu (Aisyah) berkata; “Makanlah ia, karena sungguh saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: ‘Makanan yang terbuat dari tepung dan kurma tersebut penyejuk bagi hati yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian kesedihan.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dan {Muhammad bin Basysyar}; Dan lafazh ini miliknya Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far}; Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Abu Al Mutawakkil} dari {Abu Sa’id Al Khudri} dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. lalu dia berkata; ‘Saudaraku sakit perut sehingga dia buang-buang air.’ Rasulullah saw. bersabda: ‘Minumkan madu kepadanya! ‘ Lalu diminumkan madu kepadanya. Kemudian dia datang lagi kepada Nabi saw. lalu katanya: ‘Telah kuminumkan madu kepadanya, tetapi sakitnya bertambah.’ Nabi saw. menyuruhnya pula meminumkan madu sampai berulang tiga kali. Dia datang untuk keempat kalinya, Nabi saw. tetap menyuruhnya meminumkan madu. Kata orang itu; ‘Aku telah meminumkannya, ya Rasulullah, namun sakitnya bertambah juga.’ Rasulullah saw. bersabda: ‘Allah Maha Benar! Perut saudaramu itulah yang dusta.’ Lalu diminumkannya pula madu dan sembuhlah dia.’ Dan telah menceritakannya kepada kami {‘Amru bin Zurarah}; Telah mengabarkan kepada kami {‘Abdul Wahhab} yaitu Ibnu ‘Atha dari {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Abu Al Mutawakkil An Naji} dari {Abu Sa’id Al Khudri} bahwa seseorang datang kepada Nabi saw. seraya berkata; ‘Saudaraku perutnya sakit, maka Nabi saw. bersabda kepadanya: ‘Minumkanlah kepadanya madu.’ (yang semakna dengan Hadits Syu’bah).
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dia berkata; Aku membaca Hadits {Malik} dari {Muhammad bin Al Mukandir} dan {Abu An Nadhr} budak ‘Umar bin ‘Ubaidillah dari {‘Amir bin Sa’ad bin Abu Waqqash} dari Bapaknya bahwa dia mendengarnya bertanya kepada {Usamah bin Zaid} ‘Apa yang engkau dengar dari Rasulullah saw. tentang penyakit Tha’un? ‘ Jawab Usamah; ‘Rasulullah saw. bersabda: “Tha’un (wabah kolera) adalah semacam azab (siksaan) yang diturunkan Allah kepada Bani Israil atau kepada umat yang sebelum kamu. Maka apabila kamu mendengar penyakit tha’un berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datang ke negeri itu. Dan apabila penyakit itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu untuk melarikan diri dari padanya.’
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab} dan {Qutaibah bin Sa’id} keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Al Mughir} dan dia nasabkan dengan Ibnu Qa’nab. Ibnu ‘Abdur Rahman Al Quraisy berkata; dari {Abu An Nadhr} dari {‘Amir bin Sa’d bin Abu Waqqash} dari {Usamah bin Zaid} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Tha’un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” Dan Hadits Qutaibah seperti itu juga.
Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdillah bin Numair}; Telah menceritakan kepada kami {Bapakku}; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Muhammad bin Al Mukandir} dari {‘Amir bin Sa’d} dari {Usamah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Penyakit Thaa’uun ini adalah suatu peringatan Allah yang ditimpakan kepada umat sebelum kalian atau kepada Bani Israil. Maka apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar lari daripadanya. Dan bila penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu.
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Hatim}; Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Bakr}; Telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij}; Telah mengabarkan kepadaku {‘Amru bin Dinar} bahwa {‘Amir bin Sa’ad} Telah mengabarkan kepadanya; Seseorang bertanya kepada Sa’ad bin Abi Waqqash mengenai penyakit Tha’un. Maka kemudian {Usamah bin zaid} berkata; Akan aku ceritakan kepadamu tentang penyakit itu, Rasulullah saw. bersabda: “Penyakit Tha’uun ini adalah adzab atau suatu peringatan yang Allah kirimkan kepada sekelompok umat dari kalangan Bani Israil atau umat sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kalian berada, janganlah kalian keluar lari dari padanya.” Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Ar Rabi’ Sulaiman bin Dawud} dan {Qutaibah bin Sa’id} keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hammad} yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah}; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah} keduanya dari {‘Amru bin Dinar} dengan sanad Ibnu Juraij dengan Hadits yang serupa.