Sunan Ibnu Madjah

×

سنن ابن ماجه

Sunan Ibnu Madjah

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 517

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Air Kencing Bayi yang Belum Makan

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْدَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {Muhammad bin Ash Shabbah} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin Uyainah} dari {Az Zuhri} dari {Ubaidullah bin Abdullah} dari {Ummu Qais binti Mihshan} ia berkata; “Aku bersama anakku yang belum makan makanan (masih bayi), masuk menemui Rasulullah saw. hingga ia mengencinginya, maka beliau pun minta diambilkan air seraya memercikinya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 518

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Air Kencing Bayi yang Belum Makan

حَدَّثَنَا حَوْثَرَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَا حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ أَنْبَأَنَا أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي حَرْبِ بْنِ أَبِي الْأَسْوَدِ الدِّيْلِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيٍّأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي بَوْلِ الرَّضِيعِ يُنْضَحُ بَوْلُ الْغُلَامِ وَيُغْسَلُ بَوْلُ الْجَارِيَةِقَالَ أَبُو الْحَسَنِ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُوسَى بْنِ مَعْقِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ الْمِصْرِيُّ قَالَ سَأَلْتُ الشَّافِعِيَّ عَنْ حَدِيثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ وَيُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الْجَارِيَةِ وَالْمَاءَانِ جَمِيعًا وَاحِدٌ قَالَ لِأَنَّ بَوْلَ الْغُلَامِ مِنْ الْمَاءِ وَالطِّينِ وَبَوْلَ الْجَارِيَةِ مِنْ اللَّحْمِ وَالدَّمِ ثُمَّ قَالَ لِي فَهِمْتَ أَوْ قَالَ لَقِنْتَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَمَّا خَلَقَ آدَمَ خُلِقَتْ حَوَّاءُ مِنْ ضِلْعِهِ الْقَصِيرِ فَصَارَ بَوْلُ الْغُلَامِ مِنْ الْمَاءِ وَالطِّينِ وَصَارَ بَوْلُ الْجَارِيَةِ مِنْ اللَّحْمِ وَالدَّمِ قَالَ قَالَ لِي فَهِمْتَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ لِي نَفَعَكَ اللَّهُ بِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Hautsarah bin Muhammad} dan {Muhammad bin Sa’id bin Yazid bin Ibrahim} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} berkata, telah memberitakan kepada kami {Bapakku} dari {Qotadah} dari {Abu Harb bin Abul Aswad Ad Dili} dari {Bapaknya} dari {Ali} bahwa Nabi saw. bersabda berkenaan dengan kencing anak kecil yang masih menyusu: “Anak laki-laki diperciki sedangkan anak perempuan di cuci.” Abu Al Hasan bin Salamah berkata, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Musa bin Ma’qil berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Al Yamani Al Mishri berkata; aku bertanya kepada Imam Asy Syafi’i berkenaan dengan hadits Nabi saw.: “Pada bayi laki-laki diperciki dan pada bayi perempuan di cuci. Sedang kedua air tersebut adalah satu.” Beliau bersabda lagi: “Sebab kencing anak laki-laki dari air dan tanah sedangkan kencing anak perempuan dari daging dan darah.” Setelah itu Imam Syafi’i berkata kepadaku; “Engkau paham! “, atau ia mengatakan, “engkau mengerti! ” Abu Al Yamani Al Mishri berkata; Aku berkata; “Tidak.” Imam Syafi’i berkata; “Ketika Allah menciptakan Adam, Hawa juga dicipta dari tulang rusuknya yang pendek. Maka kencing anak laki-laki dari air dan tanah sedangkan kencing anak perempuan dari daging dan darah.” Abu Al Yamani Al Mishri berkata; “Imam Syafi’i berkata kepadaku; “Engkau paham! ” Aku menjawab; “Ya, ” Imam Syafi’i berkata kepadaku; “Semoga dengannya Allah memberimu manfaat.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 519

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Air Kencing Bayi yang Belum Makan

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ وَمُجَاهِدُ بْنُ مُوسَى وَالْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مُحِلُّ بْنُ خَلِيفَةَ أَخْبَرَنَا أَبُو السَّمْحِ قَالَكُنْتُ خَادِمَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِيءَ بِالْحَسَنِ أَوْ الْحُسَيْنِ فَبَالَ عَلَى صَدْرِهِ فَأَرَادُوا أَنْ يَغْسِلُوهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُشَّهُ فَإِنَّهُ يُغْسَلُ بَوْلُ الْجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ

Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Ali} dan {Mujahid bin Musa} dan {‘Abbas bin Abdul Azhim} mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya Ibnul Walid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhil bin Khalifah} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abu As Samh} ia berkata; Ketika Aku menjadi pembantu Nabi saw., Hasan atau Husain datang hingga ia kencing di dada beliau. Maka para sahabat pun hendak mencucinya. Namun Rasulullah saw. bersabda: “Percikilah ia, sesungguhnya kencing bayi wanita dicuci dan kencing bayi lelaki cukup diperciki.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 520

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Air Kencing Bayi yang Belum Makan

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أُمِّ كُرْزٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَوْلُ الْغُلَامِ يُنْضَحُ وَبَوْلُ الْجَارِيَةِ يُغْسَلُ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr Al Hanafi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Usamah bin Zaid} dari {‘Amru bin Syu’aib} dari {Ummi Kurz} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Kencing bayi lelaki cukup diperciki sedangkan kencing bayi wanita dicuci.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 521

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah yang Terkena Air Kencing, Bagaimana Mencucinya

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍأَنَّ أَعْرَابِيًّا بَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَوَثَبَ إِلَيْهِ بَعْضُ الْقَوْمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُزْرِمُوهُ ثُمَّ دَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ فَصَبَّ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin ‘Abdah} berkata, telah memberitakan kepada kami {Hammad bin Zaid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Tsabit} dari {Anas} berkata; Seorang arab badui kencing di dalam masjid hingga sebagian para sahabat melompat kepadanya (hendak menghajar). Maka Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian jadikan ia lari! ” lalu beliau minta diambilkan satu ember air dan menyiramkannya.

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 522

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah yang Terkena Air Kencing, Bagaimana Mencucinya

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَقَالَ دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِمُحَمَّدٍ وَلَا تَغْفِرْ لِأَحَدٍ مَعَنَا فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَقَدْ احْتَظَرْتَ وَاسِعًا ثُمَّ وَلَّى حَتَّى إِذَا كَانَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَشَجَ يَبُولُ فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ بَعْدَ أَنْ فَقِهَ فَقَامَ إِلَيَّ بِأَبِي وَأُمِّي فَلَمْ يُؤَنِّبْ وَلَمْ يَسُبَّ فَقَالَ إِنَّ هَذَا الْمَسْجِدَ لَا يُبَالُ فِيهِ وَإِنَّمَا بُنِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ وَلِلصَّلَاةِ ثُمَّ أَمَرَ بِسَجْلٍ مِنْ مَاءٍ فَأُفْرِغَ عَلَى بَوْلِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Mushir} dari {Muhammad bin ‘Amru} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} ia berkata; “Ketika Rasulullah saw. duduk, seorang arab badui masuk ke dalam masjid. Kemudian arab badui itu berdoa; “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad dan jangan engkau ampuni orang lain bersama kami.” Maka Rasulullah saw. tertawa seraya bersabda: “Engkau telah mempersempit sesuatu yang luas.” Laki-laki itu kemudian berlalu dan kencing di pojok masjid. maka ketika arab badui itu telah memahami (tidak boleh kencing dalam masjid) ia berjalan ke arahku dan berkata; “Demi bapak dan ibuku, ia (Muhammad) tidak menghardik dan tidak mencela.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya masjid ini tidak boleh dikencingi, ia dibangun untuk dzikir dan shalat kepada Allah.” Beliau kemudian minta diambilkan satu ember air, lalu menyiramkan pada bekas kencing tersebut.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 523

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah yang Terkena Air Kencing, Bagaimana Mencucinya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ الْهُذَلِيِّ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى هُوَ عِنْدَنَا ابْنُ أَبِي حُمَيْدٍ أَنْبَأَنَا أَبُو الْمَلِيحِ الْهُذَلِيُّ عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ قَالَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا وَلَا تُشْرِكْ فِي رَحْمَتِكَ إِيَّانَا أَحَدًا فَقَالَ لَقَدْ حَظَرْتَ وَاسِعًا وَيْحَكَ أَوْ وَيْلَكَ قَالَ فَشَجَ يَبُولُ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ ثُمَّ دَعَا بِسَجْلٍ مِنْ مَاءٍ فَصَبَّ عَلَيْهِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah} dari {Ubaidullah Al Hudzali}, berkata Muhammad bin Yahya -menurut kami dia itu anaknya Abu Humaid-, telah memberitakan kepada kami {Abu Malih Al Hudzali} dari {Watsilah bin Al Asyqa’} ia berkata; Seorang arab badui datang kepada Nabi saw. seraya berkata; “Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan jangan Engkau sekutukan kami dengan seorang pun dalam rahmat-Mu.” Maka Rasulullah saw. bersabda: “Engkau telah mempersempit sesuatu yang luas, celaka engkau, ” atau beliau mengatakan, “malangnya dirimu.” Watsilah berkata; “Kemudian arab badui tersebut kencing. Para sahabat Nabi saw. menghardiknya; “pergi! ” Maka Rasulullah saw. pun bersabda: “Biarkan dia.” Kemudian beliau meminta setimba air dan menyiramkan ke atasnya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 524

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah Sebagian Dengan Sebagian yang Lain Dapat Saling Mencucikan

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَارَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ عَنْ أُمِّ وَلَدٍ لِإِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهَا سَأَلَتْ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْإِنِّي امْرَأَةٌ أُطِيلُ ذَيْلِي فَأَمْشِي فِي الْمَكَانِ الْقَذِرِ فَقَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطَهِّرُهُ مَا بَعْدَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin ‘Ammar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Malik bin Anas} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Umarah bin ‘Amru bin Hazm} dari {Muhammad bin Ibrahim Ibnul Harits At Taimi} dari {Budak wanita} milik Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, bahwasanya ia bertanya kepada Ummu Salamah, isteri Nabi saw., Ia berkata; “Sesungguhnya aku adalah seorang wanita yang kain bajunya memanjang ke bawah, dan aku berjalan di tempat-tempat kotor?” {Ummu Salamah} menjawab; Rasulullah saw. bersabda: “Ia akan disucikan oleh tanah setelahnya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 525

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah Sebagian Dengan Sebagian yang Lain Dapat Saling Mencucikan

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ الْيَشْكُرِيُّ عَنْ ابْنِ أَبِي حَبِيبَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نُرِيدُ الْمَسْجِدَ فَنَطَأُ الطَّرِيقَ النَّجِسَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَرْضُ يُطَهِّرُ بَعْضُهَا بَعْضًا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Kuraib} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Isma’il Al Yasykuri} dari {Ibnu Abu Habibah} dari {Dawud bin Al Hushain} dari {Abu Sufyan} dari {Abu Hurairah} ia berkata; Rasulullah saw. ditanya; “Ya Rasulullah, ketika kami ingin bergegas ke masjid, kami menginjak tanah yang bernajis! ” Rasulullah saw. bersabda: “Antara tanah satu dengan yang lain saling mensucikan.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 526

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Tanah Sebagian Dengan Sebagian yang Lain Dapat Saling Mencucikan

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى عَنْ مُوسَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ قَالَتْسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنَّ بَيْنِي وَبَيْنَ الْمَسْجِدِ طَرِيقًا قَذِرَةً قَالَ فَبَعْدَهَا طَرِيقٌ أَنْظَفُ مِنْهَا قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَهَذِهِ بِهَذِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syarik} dari {Abdullah bin Isa} dari {Musa bin Abdullah bin Yazid} dari {Seorang wanita} bani Abdul Asyhal, ia berkata; Aku bertanya kepada Nabi saw.; “Sesungguhnya antara aku dan masjid ada jalan yang kotor (najis), ” maka beliau bersabda: “Apakah setelahnya ada jalan yang lebih bersih darinya?” aku menjawab; “Benar.” Beliau bersabda: “Yang kotor akan disucikan dengan yang bersih.”