Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dan {‘Abdurrahman} semuanya dari {Sufyan} dari {Zubaid} dari {Ibrahim} dari {Masruq}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} dan {Abu Bakr bin Khallad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Abdullah bin Murrah} dari {Masruq} dari {Abdullah} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menyobek kantong baju, memukul pipi dan berseru dengan seruan jahiliyah. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1574
Kitab 7 : Jenazah
Bab : Larangan Memukul-Mukul Pipi dan Merobek Saku
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Jabir Al Muharibi} dan {Muhammad bin Karamah} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {‘Abdurrahman bin Yazid bin Jabir} dari {Makhul} dan {Al Qasim} dari {Abu Umamah} berkata, “Rasulullah saw. melaknat wanita yang mencakar-cakar wajahnya, wanita yang menyobek kantong bajunya dan wanita yang berdoa agar binasa dan rusak. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1575
Kitab 7 : Jenazah
Bab : Larangan Memukul-Mukul Pipi dan Merobek Saku
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Utsman Al Audi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Aun} dari {Abu Al ‘Umais} berkata; aku mendengar {Abu Shakhr} menyebutkan dari {‘Abdurrahman bin Yazid} dan {Abu Burdah} keduanya berkata; Ketika {Abu Musa} semakin parah sakitnya, isterinya Ummu Abdullah, berbalik berteriak dengan tangisan hingga Abu Musa terbangun. Kemudian ia berkata kepada isterinya, “Tidak tahukah kamu bahwa aku berlepas diri dari sesuatu yang Rasulullah saw. berlepas diri darinya! ” lalu ia membacakan hadits kepada isterinya, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Aku berlepas diri dari orang-orang yang menggundul rambut, berteriak-teriak dan menyobek-nyobek (kain). ”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {Ali bin Muhamamad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Wahb bin Kaisan} dari {Muhammad bin Amru bin ‘Atho`} dari {Abu Hurairah} berkata, “Ketika Nabi saw. berada dalam acara takziah jenazah, tiba-tiba Umar melihat seorang perempuan berteriak meratapinya (jenazah). Nabi saw. lalu bersabda: “Hai Umar, biarkanlah dia. Sesungguhnya mata meneteskan air mata, jiwa sedang tertimpa musibah, dan perjanjian masanya sudah dekat. ” Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Affan} dari {Hammad bin Salamah} dari {Hisyam bin Urwah} dari {Wahb bin Kaisan} dari {Muhammad bin Amru bin ‘Atho`} dari {Salamah Ibnul Azraq} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. sebagaimana dalam hadits. ”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid bin Ziyad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ashim Al Ahwal} dari {Abu Utsman} dari {Usamah bin Zaid} berkata, “Anak salah seorang isteri Rasulullah saw. dalam keadaan sakaratul maut, maka ia mengutus seseorang menemui Rasulullah agar beliau datang (kembali ke rumah). Namun beliau balik mengutus seseorang untuk menyampaikan, bahwa milik Allah lah yang Ia ambil, dan bagi-Nya yang Ia beri, di sisi-Nya segala sesuatu telah ditentukan ajalnya. Maka hendaklah ia (isteri beliau) sabar dan mengharap pahala. Akan tetapi isteri beliau kembali mengutus seseorang dan bersumpah atasnya, maka Rasulullah saw. pun bangkit, demikian juga dengan aku. Beliau bersama Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’b dan Ubadah bin Ash Shamit. Ketika kami masuk mereka meraih bayi Rasulullah saw., sementara ruh bayi itu bergejolak dalam dadanya. ” Abu Utsman berkata, “Menurutku Usamah bin Zaid mengatakan, “Seperti air dalam geriba. ” Usamah bin Zaid berkata, “Rasulullah saw. pun menangis. Sehingga Ubadah bin Ash Shamit berkata kepada beliau, “Kenapa engkau menangis ya Rasulullah?” beliau menjawab: “Ini adalah kasih sayang yang Allah berikan kepada anak cucu Adam, dan Allah akan menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang. ”
Telah menceritakan kepada kami {Suwaid bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sulaim} dari {Ibnu Khutsaim} dari {Syahr bin Hausyab} dari {Asma binti Yazid} ia berkata, “Ketika Ibrahim putera Rasulullah saw. meninggal, Rasulullah saw. menangis. Lalu seorang yang bertakziah -antara Abu Bakar dan Umar- berkata kepadanya, “Engkau adalah orang yang paling berhak dimuliakan Allah. ” Rasulullah saw. bersabda: “Mata boleh berlinang, hati boleh bersedih, namun kita tidak boleh mengucapkan perkataan yang membuat Allah murka. Sekiranya bukan karena perjanjian yang pasti (kematian), janji yang sempurna, dan bahwa yang akhir mengikuti yang awal, niscaya kami akan mendapatimu wahai Ibrahim, lebih utama dari apa yang kami dapatkan, dan kami bersedih atas kematianmu. ”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Muhammad Al Farwi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Umar} dari {Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah bin Jahsy} dari {Bapaknya} dari {Hamnah binti Jahsy} bahwasanya ketika disampaikan kepadanya berita kematian saudaranya, ia berkata, “RAHIMAHULLAH INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN (Semoga Allah merahmatinya, sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya). ” Mereka berkata, “Suamimu juga terbunuh! ” ia berkata, “Duhai, alangkah sedihnya. ” Lalu Rasulullah saw. pun bersabda: “Sesungguhnya seorang suami itu mempunyai kedudukan tersendiri pada seorang isteri, maka tidak apalah ia sedih. ”
Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Sa’id Al Mishri} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Wahb} berkata, telah memberitakan kepada kami {Usamah bin Zaid} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} berkata, “Rasulullah saw. melewati isteri-isteri Abdul Asyhal, mereka menangisi suami mereka yang gugur pada perang Uhud. Rasulullah saw. kemudian bersabda: “Hamzah tidak ada yang menangisinya. ” Maka datanglah wanita-wanita Anshar menangisi Hamzah hingga Rasulullah saw. terbangun, beliau lalu bersabda: “Celakalah mereka, mereka nanti tidak akan bisa kembali. Perintahkanlah agar mereka kembali dan jangan menangisi orang yang telah tiada setelah ini. ”
Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Ibrahim Al Hajari} dari {Ibnu Abu Aufa} ia berkata, “Rasulullah saw. melarang untuk meratapi mayat. ”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1582
Kitab 7 : Jenazah
Bab : Mayit Disiksa Karena Sebab Ratapan (Orang Kepadanya)
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syadzan}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} dan {Muhammad Ibnul Walid} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdu Ash Shamad} dan {Wahb bin Jarir} mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Sai’d Ibnul Musayyab} dari {Ibnu Umar} dari {Umar Ibnul Khaththab} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang telah meninggal akan disiksa dengan ratapan orang yang masih hidup. ”