Telah menceritakan kepada kami {Affan}, telah menceritakan kepada kami {Hammad bin salamah}, dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Hisyam} dari {Urwah} dari {Aisyah} bahwasanya Rasulullah saw. memerintahkan untuk membunuh ular yang mempunyai dua garis (di punggungnya), karena ia dapat merabunkan pandangan dan menggugurkan kandungan.”
Telah menceritakan kepada kami {Affan}, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah}, dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Hisyam bin Urwah} dari {ayahnya} berkata; {Aisyah} berkata; “Ketika turun ayat ini TURJII MAN TASYAAU MINHUNNA WA TU’WI ILAIKA MAN TASYAAU (kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki (di antara istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki).” (ayahnya) Berkata; Aisyah berkata; “Saya tidak melihat Robb-mu AzzaWaJalla melainkan Dia menyegerakan bagimu apa yang engkau inginkan.”
Telah menceritakan kepada {Affan}, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abi Ishaq} berkata; saya mendengar {Al-Aswad bin Yazid} dan {Masruq}, keduanya berkata; kami menyaksiakan {Aisyah} bahwasanya dia berkata; “Tidaklah Rasulullah berada di sisiku pada suatu hari melainkan beliau shalat dua rakaat setelah ashar.”
Telah menceritakan kepada kami {Affan}, telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah}, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Urwah} dari {Urwah} dari {Aisyah} berkata; Di suatu hari raya Abu Bakar menemui kami dan di sisi kami ada dua orang hamba sahaya mendendangkan lagu-lagu yang mengingatkan tragedi pembunuhan pembesar Aus dan Khazroj, maka Abu Bakar berkata; “Wahai hamba Allah (hal itu adalah) seruling syetan, wahai hamba Allah (hal itu adalah) seruling syetan, dia berkata sebanyak tiga kali. maka Rasulullah saw. bersabda: “Wahai Abu Bakar, setiap kaum memiliki hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Ashim} dari {Hushoin bin Abdurrahman} dari {Umar bin Qois} dari {Muhammad bin Al-Asy’ats} dari {Aisyah} berkata; “Ketika saya berada di sisi Nabi saw., ada seorang lelaki yahudi meminta izin kepada beliau, maka beliau mengizinkannya.” Kemudian dia (lelaki yahudi) Berkata; “ASSAMU ALAIKA (celaka bagimu).” Nabi saw. menjawab: “WA ALAIKA (dan atasmu).” (Aisyah) Berkata; (kejadian itu menjadikan saya) sangat ingin menyampaikan uneg-unegku. (Aisyah) Berkata; kemudian datang lagi Yahudi kedua dan berkata seperti itu. Lalu Nabi saw. bersabda: WA’ALAIKA (dan atasmu juga kecelakaan). (Aisyah) Berkata; kemudian datang lagi Yahudi ketiga dan berkata; ASSAAMU ‘ALAIKA (Semoga kecelakaan atasmu). (Aisyah) Berkata; saya berkata; “Bahkan kecelakaan dan kemurkaan Allah semoga atasmu wahai saudara kera dan babi. Apakah kalian akan memberi salam kepada Rasulullah saw. dengan suatu salam yang belum pernah Allah berikan?” (Aisyah) Berkata; lalu orang Yahudi tersebut melihat kepadaku dan berkata; ‘Ah, Allah tidak menyukai perkataan keji dan perilaku yang mencerminkan kekejian. Mereka (orang-orang yahudi) itu mengatakan suatu hal yang selanjutnya kami membalasnya, dan kami tidak menimpa bahaya sedikitpun. Dan sampai hari kiamat ditetapkan atas mereka bahwa mereka tidak dengki terhadap kami karena apapun sebagaimana kedengkian mereka kepada kami karena hari jum’at yang Allah memberi petunjuk kepada kami kepada hari itu dan mereka disesatkan daripadanya, dan karena kiblat yang Allah memberi petunjuk kepada kami dan mereka disesatkan daripadanya, dank arena ucapan kami ‘Amiiin” di belakang imam.”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Ashim}, dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Manshur bin Abdurrahman Al-Hajabi} dari {ibunya Shofiyyah binti Syu’bah} dari {Aisyah ummul mukminin} berkata; “Rasulullah saw. pernah bersandar padaku padahal saya sedang haid, kemudian beliau membaca al Quran.”
Telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin Aun}, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Amroh} dari {Aisyah} berkata; Barirah datang kepadaku meminta tolong dalam pembayaran untuk pembebasannya. Saya katakan kepadanya; ” Jika majikanmu berkenan, akan saya bayar hargamu secara kontan dan aku akan memerdekakanmu.” (Barirah) kemudian meminta kejelasan kehendak majikan-majikannya. Mereka berkata; “Kami tidak akan menjual engkau, kecuali jika engkau memberi syarat bahwa wala’ tetap berada pada kami.” Maka Rasulullah saw. bersabda: “Belilah dia, karena perwalian itu bagi orang yang memerdekakannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Malik bin Amru}, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abdullah yaitu Ibnu Ja’far} dari {Ummu Bakar} bahwasanya Abdurrahman bin Auf menjual tanah miliknya dari Utsman bin Affan dengan harga empat puluh ribu dinar kemudian dia membagi-bagikannya untuk orang-orang fakir bani zuhroh, orang-orang yang membutuhkan, dan kepada ummahatul mukminin. {Al-Miswar} berkata; “Saya menemui {Aisyah} dengan membawa bagiannya dari hal itu.” Selanjutnya (Aisyah) Berkata; “Siapa yang mengirim ini?.” Saya menjawab; “Abdurrahman bin Auf.” (Aisyah) Berkata; Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: “Tidak ada yang memberi simpati kepada kalian sesudahku kecuali orang-orang sabar. Semoga Allah memberi mata air dari surga kepada Abdurrahman bin Auf.” Telah menceritakan kepada kami {Abu Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Ja’far}, dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ummu Bakar} bahwa Abdurrahman bin Auf telah menjual tanah kepadanya, lalu ia menyebutkan hadits tersebut hanya saja dia meriwayatkan, (Aisyah) Berkata; adapun, sungguh aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada yang memberi simpati kepada kalian kecuali orang-orang yang sabar.”
Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Al-Asyja’i}, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Sufyan} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Hammam} dari {Aisyah} berkata; “Saya melihat diri saya sendiri pernah mengerik mani (membersihkan dengan air) pada pakaian Rasulullah saw.” Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin Uyainah} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Hammam} dari {Aisyah} berkata; “Saya menggaruknya.”
Telah menceritakan kepada kami {Waki’}, telah menceritakan kepada kami {Al-A’masy} dari {Ibrahim} dari {Al-Aswad} dari {Aisyah} berkata; “Rasulullah saw. pernah tidur hingga mendengkur kemudian beliau bangun dan melaksanakan shalat dan beliau tidak berwudhu’.”