Musnad Ahmad

×

مسند أحمد

Musnad Ahmad

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2936

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنِي حَبِيبٌ يَعْنِي ابْنَ الزُّبَيْرِ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَرَأَيْتُ رَجُلًا يُصَلِّي فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ يُكَبِّرُ إِذَا سَجَدَ وَإِذَا رَفَعَ وَإِذَا خَفَضَ فَأَنْكَرْتُ ذَلِكَ فَذَكَرْتُهُ لِابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ لَا أُمَّ لَكَ تِلْكَ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Abdush Shamad} telah menceritakan kepada kami {Umar bin Farrukh} telah menceritakan kepadaku {Habib} yakni Ibnu Az Zubair dari {Ikrimah} berkata; aku melihat seorang laki-laki shalat di masjid Nabi saw., maka ia bertakbir ketika sujud, ketika bangkit dan ketika turun (untuk sujud). Lalu aku mengingkarinya, kemudian aku sampaikan hal itu kepada {Ibnu Abbas}, maka ia pun berkata; “Huss, kamu, itu adalah shalat Rasulullah saw.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2937

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ مَيْمُونَةَ فَوَضَعْتُ لَهُ وَضُوءًا مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَتْ لَهُ مَيْمُونَةُ وَضَعَ لَكَ هَذَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

Telah menceritakan kepada kami {Abdush Shamad} telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Abdullah bin Utsman bin Kutsaim} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Ketika Rasulullah saw. sedang berada di rumah Maimunah, aku meletakkan air wudhu untuk beliau di malam hari, lalu Maimunah berkata kepada beliau; Abdullah bin Abbas telah meletakkan (air wudhu) ini untukmu. Maka beliau bersabda: “Ya Allah, fahamkanlah ia terhadap agamanya dan ajarilah ta`wil.”

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2938

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ وَحَسَنُ بْنُ مُوسَى قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ قَالَ أَبِي حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا ابْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَلَيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مِهْرَانَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَلَمَّا مَاتَ عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ قَالَتْ امْرَأَتُهُ هَنِيئًا لَكَ يَا ابْنَ مَظْعُونٍ بِالْجَنَّةِ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظْرَةَ غَضَبٍ فَقَالَ لَهَا مَا يُدْرِيكِ فَوَاللَّهِ إِنِّي لَرَسُولُ اللَّهِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي قَالَ عَفَّانُ وَلَا بِهِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَارِسُكَ وَصَاحِبُكَ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالَ ذَلِكَ لِعُثْمَانَ وَكَانَ مِنْ خِيَارِهِمْ حَتَّى مَاتَتْ رُقَيَّةُ ابْنَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ الْحَقِي بِسَلَفِنَا الْخَيْرِ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ قَالَ وَبَكَتْ النِّسَاءُ فَجَعَلَ عُمَرُ يَضْرِبُهُنَّ بِسَوْطِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعُمَرَ دَعْهُنَّ يَبْكِينَ وَإِيَّاكُنَّ وَنَعِيقَ الشَّيْطَانِ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْمَا يَكُنْ مِنْ الْقَلْبِ وَالْعَيْنِ فَمِنْ اللَّهِ وَالرَّحْمَةِ وَمَهْمَا كَانَ مِنْ الْيَدِ وَاللِّسَانِ فَمِنْ الشَّيْطَانِ وَقَعَدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَفِيرِ الْقَبْرِ وَفَاطِمَةُ إِلَى جَنْبِهِ تَبْكِي فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ عَيْنَ فَاطِمَةَ بِثَوْبِهِ رَحْمَةً لَهَا

Telah menceritakan kepada kami {Abdush Shamad} dan {Hasan bin Musa} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Ali bin Zaid} ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Affan} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Salamah} telah mengkabarkan kepada kami {Ali bin Zaid} dari {Yusuf bin Mihran} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; ketika Utsman bin Mazh’un meninggal dunia, istrinya berkata; Selamat bagimu wahai Ibnu Mazh’un di surga. Maka Rasulullah saw. melihatnya dengan pandangan marah, lalu beliau bersabda; “Apa yang membuatmu tahu? Demi Allah, sesungguhnya aku adalah utusan Allah, namun aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku.” {‘Affan} berkata; “Dan tidak pula dengannya.” Ia berkata; Ya Rasulullah dia adalah penunggang kudamu dan sahabatmu.” Lalu hal itu terasa berat oleh para sahabat Rasulullah saw. ketika beliau mengatakan itu kepada Utsman, karena Utsman adalah orang terbaik mereka, hingga ketika Ruqayyah, putri Rasulullah saw. meninggal, beliau bersabda: “Bertemulah engkau dengan pendahulu kami yang shalih, Utsman bin Mazh’un.” Maka para wanita pun menangis, lalu Umar memukuli mereka dengan cambuknya, kemudian Nabi saw. bersabda kepada Umar: “Biarkan mereka menangis, tapi jangan sampai mereka menjerit seperti jeritan setan.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Apa yang terlahir dari hati dan mata, maka itu dari Allah dan kasih sayang, adapun yang terlahir dari tangan dan lisan, maka itu dari setan.” Rasulullah saw. duduk di tepi kuburan, sementara Fathimah menangis di sebelahnya, maka Nabi saw. mengusap air mata Fathimah dengan bajunya karena sayang kepadanya.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2939

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ عِيسَى أَبُو بِشْرٍ الرَّاسِبِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُكُنْتُ غُلَامًا أَسْعَى مَعَ الْغِلْمَانِ فَالْتَفَتُّ فَإِذَا أَنَا بِنَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلْفِي مُقْبِلًا فَقُلْتُ مَا جَاءَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا إِلَيَّ قَالَ فَسَعَيْتُ حَتَّى أَخْتَبِئَ وَرَاءَ بَابِ دَارٍ قَالَ فَلَمْ أَشْعُرْ حَتَّى تَنَاوَلَنِي فَأَخَذَ بِقَفَايَ فَحَطَأَنِي حَطْأَةً فَقَالَ اذْهَبْ فَادْعُ لِي مُعَاوِيَةَ قَالَ وَكَانَ كَاتِبَهُ فَسَعَيْتُ فَأَتَيْتُ مُعَاوِيَةَ فَقُلْتُ أَجِبْ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ عَلَى حَاجَةٍ

Telah menceritakan kepada kami {Bakar bin Isa Abu Bisyr Ar Rasibi} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Abu Hamzah} berkata; aku mendengar {Ibnu Abbas} berkata; Ketika masih kanak-kanak, aku bermain-main bersama anak-anak. Ketika menoleh, ternyata Nabiyullah saw. datang di belakangku, lalu aku berkata; Nabiyullah saw. tidak datang kecuali hanya kepadaku. Ia Ibnu Abbas berkata; Maka aku berlari hingga bersembunyi di balik pintu sebuah rumah. Ia berkata lagi; Aku tidak sadar sampai beliau meraih pundakku, lalu menepukku, beliau bersabda: “Pergilah panggillah Mu’awiyah kepadaku.” Ia berkata; Ia (Mu’awiyah) adalah juru tulis beliau. Lalu aku pun berlari menemui Mu’awiyah, maka aku katakan (kepada Mu’awiyah); Penuhilah (panggilan) Nabiyullah saw., beliau sedang perlu.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2940

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ أَبِي الْفُرَاتِ وَأَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ دَاوُدَ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ عَطَاءٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ يَوْمَ فِطْرٍ رَكْعَتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ ثُمَّ خَطَبَ بَعْدَ الصَّلَاةِ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِ بِلَالٍ فَانْطَلَقَ إِلَى النِّسَاءِ فَخَطَبَهُنَّ ثُمَّ أَمَرَ بِلَالًا بَعْدَ مَا قَفَّا مِنْ عِنْدِهِنَّ أَنْ يَأْتِيَهُنَّ فَيَأْمُرَهُنَّ أَنْ يَتَصَدَّقْنَ

Telah menceritakan kepada kami {Abdush Shamad} telah menceritakan kepada kami {Dawud} yaitu Ibnu Abu Furat, dan {Abu Abdurrahman} dari {Daud} berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibrahim} dari {‘Atha`} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. shalat Idul Fithri bersama orang-orang sebanyak dua rakaat tanpa adzan kemudian beliau berkhutbah setelah shalat, lalu beliau mengajak Bilal menemui kaum wanita, beliau pun menasehati mereka. Kemudian setelah beliau selesai (menasehati) mereka, beliau menyuruh Bilal menghampiri dan menyuruh mereka agar bersedekah.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2941

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَاعَنَ بَيْنَ الْعَجْلَانِيِّ وَامْرَأَتِهِ قَالَ وَكَانَتْ حُبْلَى فَقَالَ وَاللَّهِ مَا قَرَبْتُهَا مُنْذُ عَفَرْنَا وَالْعَفْرُ أَنْ يُسْقَى النَّخْلُ بَعْدَ أَنْ يُتْرَكَ مِنْ السَّقْيِ بَعْدَ الْإِبَارِ بِشَهْرَيْنِ قَالَ وَكَانَ زَوْجُهَا حَمْشَ السَّاقَيْنِ وَالذِّرَاعَيْنِ أَصْهَبَ الشَّعَرَةِ وَكَانَ الَّذِي رُمِيَتْ بِهِ ابْنَ السَّحْمَاءِ قَالَ فَوَلَدَتْ غُلَامًا أَسْوَدَ أَجْلَى جَعْدًا عَبْلَ الذِّرَاعَيْنِ قَالَ فَقَالَ ابْنُ شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ لِابْنِ عَبَّاسٍ أَهِيَ الْمَرْأَةُ الَّتِي قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ رَاجِمًا بِغَيْرِ بَيِّنَةٍ لَرَجَمْتُهَا قَالَ لَا تِلْكَ امْرَأَةٌ قَدْ أَعْلَنَتْ فِي الْإِسْلَامِحَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ وَقَالَ فِيهِ عَبْلَ الذِّرَاعَيْنِ خَدْلَ السَّاقَيْنِ وَقَالَ الْهَاشِمِيُّ خَدْلٌ وَقَالَ بَعْدَ الْإِبَارِ

Telah menceritakan kepada kami {Abdul Malik bin Amru} telah menceritakan kepada kami {Al Mughirah bin Abdurrahman} dari {Abu Az Zinad} dari {Al Qasim bin Muhammad} bahwa ia mendengar {Ibnu Abbas} berkata; sesungguhnya Rasulullah saw. telah memberlakukan li’an antara Al ‘Ajlani dan istrinya. Ia (Ibnu Abbas) berkata; Saat itu istrinya telah hamil, lalu ia berkata; Demi Allah, aku tidak pernah mendekatinya semenjak ‘afr. ‘Afr adalah kebun kurma yang disirami setelah dibiarkan selama dua bulan semenjak diserbuki (dikawinkan). Ia (Ibnu Abbas) berkata; Suaminya itu betis dan lengannya kecil serta rambutnya tebal, sedangkan yang dituduhnya adalah Ibnu As Samha`. Ia melanjutkan; Maka wanita itu melahirkan anak (berkulit) hitam, berambut tipis dan berlengan gemuk. (Al Qasim) berkata; Maka Ibnu Syadad bin Al Hadi berkata kepada Ibnu Abbas; wanita itukah yang dimaksud oleh Nabi saw. ‘seandainya aku boleh merajam tanpa bukti, niscaya aku akan merajamnya?.” Ibnu Abbas berkata; Oh, Bukan, wanita yang boleh dirajam tanpa bukti maksudnya adalah wanita yang mengaku terus terang (melakukan perzinahan) dalam Islam. Telah menceritakan kepada kami {Suraij} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Az Zinad} lalu disebutkan maknanya, dan ia katakan dalam redaksinya, ‘Kedua lengannya gemuk, kedua betisnya gemuk.’ {Al Hasyimi} berkata; Gemuk. Ia juga mengatakan; Setelah diserbuki.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2942

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَرٍو حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكَلَ عُضْوًا ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

Telah menceritakan kepada kami {Abdul Malik bin Amru} telah menceritakan kepada kami {Fulaih} telah menceritakan kepadaku {Az Zuhri} dari {Ali bin Abdullah bin Abbas} dari {ayahnya} bahwa ia pernah melihat Nabi saw. memakan bahu (kambing), kemudian shalat dan tidak berwudhu lagi.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2943

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ وَعَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ وَيَعْلَى بْنِ حَكِيمٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ مَيْمُونَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ وَهُوَ مُحْرِمٌ قَالَ وَفِي حَدِيثِ يَعْلَى بْنِ حَكِيمٍ بَنَى بِهَا بِمَاءٍ يُقَالُ لَهُ سَرِفُ فَلَمَّا قَضَى نُسُكَهُ أَعْرَسَ بِهَا بِذَلِكَ الْمَاءِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Bakr} telah mengkabarkan kepada kami {Sa’id} dan {Abdul Wahhab} dari {Sa’id} dari {Qatadah} dan {Ya’la bin Hakim} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} bahwa Rasulullah saw. menikahi Maimunah binti Al Harits, saat itu beliau sedang ihram. perawi berkata; dan di dalam hadits Ya’la bin Hakim; Beliau tinggal bersamanya di tempat sumber air yang bernama Sarif. Setelah selesai dari ibadahnya, beliau melewati malam pengantin bersamanya di tempat sumber air tersebut.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2944

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا أَسْبَاطٌ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْبُسْرِ وَالتَّمْرِ أَنْ يُخْلَطَا جَمِيعًا وَعَنْ الزَّبِيبِ وَالتَّمْرِ أَنْ يُخْلَطَا جَمِيعًا قَالَ وَكَتَبَ إِلَى أَهْلِ جُرَشٍ أَنْ لَا يَخْلِطُوا الزَّبِيبَ وَالتَّمْرَ

Telah menceritakan kepada kami {Asbath} telah menceritakan kepada kami {Asy Syaibani} dari {Habib bin Abu Tsabit} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. melarang mencampurkan busr (permulaan kurma) dengan dengan kurma (direndam) bersamaan. Dan beliau melarang (rendaman) anggur kering kurma dan kurma. Ia berkata; Dan dia mengirim surat kepada penduduk Jurasy agar mereka tidak mencampurkan (rendaman) anggur kering dan kurma.

Musnad Ahmad | Hadits No. : 2945

Kitab 4 : Dari Musnad Bani Hasyim

Bab : Awal Musnad Abdullah bin Al ‘Abbas

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَلَمَّا حُضِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي الْبَيْتِ رِجَالٌ وَفِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلُمَّ أَكْتُبْ لَكُمْ كِتَابًا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ أَبَدًا فَقَالَ عُمَرُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غَلَبَ عَلَيْهِ الْوَجَعُ وَعِنْدَنَا الْقُرْآنُ حَسْبُنَا كِتَابُ اللَّهِ فَاخْتَلَفَ أَهْلُ الْبَيْتِ فَاخْتَصَمُوا فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ قَرِّبُوا يَكْتُبُ لَكُمْ كِتَابًا لَا تَضِلُّوا بَعْدَهُ وَفِيهِمْ مَنْ يَقُولُ مَا قَالَ عُمَرُ فَلَمَّا أَكْثَرُوا اللَّغْوَ وَالِاخْتِلَافَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُومُواقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ وَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ إِنَّ الرَّزِيَّةَ كُلَّ الرَّزِيَّةِ مَا حَالَ بَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَيْنَ أَنْ يَكْتُبَ لَهُمْ ذَلِكَ الْكِتَابَ مِنْ اخْتِلَافِهِمْ وَلَغَطِهِمْ

Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah menceritakan kepada kami {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Ubaidullah bin Abdullah} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Ketika Rasulullah saw. menjelang wafat, di dalam rumah terdapat sejumlah laki-laki, di antaranya adalah Umar bin Al Khaththab radliallahu ‘anhu. Nabi saw. bersabda: “Kemarilah, aku akan menuliskan kepada kalian suatu tulisan (pesan) sehingga kalian tidak akan tersesat setelah itu selamanya.” Maka Umar berkata; Rupanya rasa sakit Rasulullah saw. semakin parah dan kita memiliki Al Qur`an, maka cukuplah Kitabullah bagi kita. Orang-orang yang berada di rumah berselisih, lalu berdebatlah mereka, di antara mereka ada yang berkata; Rasulullah saw. akan menuliskan sesuatu kepada kalian. Atau mengatakan; mendekatlah, Rasulullah saw. akan menuliskan sesuatu kepada kalian. Dan di antara mereka ada yang mengatakan apa yang telah dikatakan Umar. Ketika terjadi banyaknya keributan dan perselisihan di dekat Rasulullah saw., Rasulullah saw. bersabda: “Menjauhlah kalian.” Ubaidullah berkata; Ibnu Abbas berkata; Sungguh ini musibah segala musibah, tidak ada kesempatan bagi Rasulullah saw. untuk menulis pesan untuk mereka karena perselisihan dan keributan mereka.