Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Katsir} dari {Yahya bin Sa’id} dari {‘Amrah} dari {Aisyah}, ia berkata; tatkala Zaid bin Haritsah, Ja’far, dan Abdullah bin Rawahah terbunuh Rasulullah saw. duduk di masjid dan terlihat pada diri beliau terdapat perasaan sedih. Dan Muhammad menyebutkan kisah tersebut.
Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Khalid bin Abdullah bin Mauhib Al Hamdani}, telah menceritakan kepada kami {Al Mufadhdhal} dari {Rabi’ah bin Saif Al Ma’afiri}, dari {Abu Abdurrahman Al Hubuli}, dari {Abdullah bin ‘Amr Al ‘Ash}, ia berkata; kami menguburkan jenazah bersama Rasulullah saw., kemudian tatkala kami telah selesai Rasulullah saw. pergi dan kami pergi bersamanya. Kemudian tatkala beliau telah menghadap pintu, beliau berdiri. Ternyata kami di hadapan seorang wanita yang datang menghadap. Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash berkata; aku mengira beliau mengenalnya, kemudian tatkala wanita tersebut pergi ternyata ia adalah Fathimah ‘alaihassalam. Kemudian Rasulullah saw. berkata kepadanya: “Apa yang menyebabkanmu keluar dari rumahmu wahai Fathimah?” Ia berkata; wahai Rasulullah, aku mendatangi penghuni rumah ini, dan menghibur mereka karena salah seorang diantara mereka meninggal. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Kemungkinan engkau telah sampai ke Al Kuda (kuburan) bersama mereka.” Ia berkata; aku berlindung kepada Allah, sungguh aku telah mendengar engkau mengatakan apa yang telah engkau katakan. Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash berkata; aku kira hal tersebut adalah kuburan.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna}, telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Umar}, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Tsabit} dari {Anas} ia berkata; Nabi saw. datang kepada seorang wanita yang sedang menangisi kematian anaknya, kemudian beliau berkata kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah!” kemudian wanita tersebut berkata; engkau tidak mengalami musibahku. Kemudian dikatakan kepadanya; ia adalah Nabi saw. Maka wanita tersebut datang kepada beliau dan ia tidak mendapati di depan pintu beliau terdapat para penjaga. Lalu wanita tersebut berkata; wahai Rasulullah, aku tidak mengenal engkau. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya kesabaran itu disaat terkena musibah yang pertama.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi}, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Ashim Al Ahwal}, ia berkata; saya mendengar {Abu Utsman} dari {Usamah bin Zaid} bahwa anak wanita Rasulullah saw. telah mengirimkan utusan kepada beliau sementara saya dan Sa’d bersama dengan beliau, aku mengira Ubai juga bersama beliau. Ia berkata; sesungguhnya anakku telah mendekati kematian maka saksikanlah kami! Kemudian beliau mengirimkan utusan dan membacakan salam. Kemudian beliau berkata; ucapkan; milik Allah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan, segala sesuatu disisiNya hingga waktu yang telah ditentukan. Kemudian ia mengirimkan utusan dan bersumpah atas beliau. Kemudian beliau datang kepadanya, lalu anak tersebut diletakkan dalam pangkuan Rasulullah saw. sementara nafasnya tersengal-sengal, kemudian kedua mata Rasulullah saw. bercucuran air mata. Kemudian Sa’d berkata kepada beliau; Mengapa engkau menangis? Beliau berkata: “Sesungguhnya itu adalah kasih sayang yang Allah letakkan pada hati orang yang Dia kehendaki, sesungguhnya Allah merahmati hamba-hambaNya yang penyayang.”
Telah menceritakan kepada kami {Syaiban bin Farrukh}, Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Al Mughirah} dari {Tsabit Al Bunani} dari {Anas bin Malik} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya tadi malam anakku lahir, kemudian aku menamainya dengan nama ayahku yaitu Ibrahim…” kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Anas berkata; sungguh aku melihat anak tersebut mengalami sakarat di hadapan Rasulullah saw. kemudian kedua mata beliau mencucurkan air mata. Kemudian beliau berkata: “Mata menangis dan hati bersedih, dan kami tidak mengucapkan kecuali apa yang membuat Tuhan kami ridha. Sesungguhnya kami sangat bersedih terhadapmu wahai Ibrahim.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad}, telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} dari {Ayyub} dari {Hafshah} dari {Ummu ‘Athiyyah} ia berkata; sesungguhnya Rasulullah saw. telah melarang kami dari meratapi kematian.
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Musa}, telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Rabi’ah} dari {Muhammad bin Al Hasan bin ‘Athiyyah}, dari {ayahnya} dari {kakeknya} dari {Abu Sa’id Al Khudri}, ia berkata; Rasulullah saw. melaknat wanita yang meratap dan wanita yang sengaja mendengarnya.
Telah menceritakan kepada kami {Hannad bin As Sari}, dari {‘Abdah} dan {Abu Mu’awiyah} secara makna, dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {ayahnya} dari {Ibnu Umar}, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang yang mati disiksa karena tangisan keluarganya.” Kemudian hal tersebut disebutkan kepada {Aisyah}, kemudian ia berkata; sesungguhnya Ibnu Umar telah salah. Sesungguhnya Nabi saw. pernah melewati sebuah kuburan kemudian berkata; “Sesungguhnya penghuni kuburan ini diadzab sementara keluarganya menangisinya.” Kemudian Aisyah membaca ayat: “Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Ia berkata; dari Abu Mu’awiyah; melewati kuburan orang yahudi.
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah?}, telah menceritakan kepada kami {Jarir}, dari {Manshur?} dari {Ibrahim} dari {Yazid? bin Aus}, ia berkata; aku menemui Abu Musa sementara ia sedang sakit, kemudian isterinya menangis atau bersedih. Lalu Abu Musa berkata kepadanya; tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan Rasulullah saw.? Ia berkata; Iya. Kemudian wanita tersebut diam. Tatkala Abu Musa telah meninggal -Yazid? berkata; aku bertemu dengan wanita tersebut kemudian aku katakan kepadanya; apa maksud perkataan Abu Musa kepadamu; tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan Rasulullah saw.? {wanita} tersebut berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Bukanlah dari golonganku orang yang mencukur rambutnya, menyobek bajunya, dan menjerit.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Humaid bin Al Aswad} telah menceritakan kepada kami {Al Hajjaj} pekerja Umar bin Abdul Aziz yang memimpin Rabadzah, telah menceritakan kepadaku {Asid bin Abu Asid} dari {seorang wanita dari wanita-wanita yang berbaiat}. Ia berkata; diantara yang Rasulullah saw. wajibkan atas kami diantara perkara yang ma’ruf adalah kami tidak bermaksiat kepadanya, dan tidak mencakar wajah, tidak menyerukan kebinasaan, dan tidak merobek saku, serta tidak mengacak-acak rambut.