Sunan Ibnu Madjah

×

سنن ابن ماجه

Sunan Ibnu Madjah

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 627

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Apa yang Boleh Dilakukan Oleh Seorang Laki-Laki Dari Seorang Wanita Jika Sedang Haid

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْجَرَّاحِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ ح و حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْكَانَتْ إِحْدَانَا إِذَا كَانَتْ حَائِضًا أَمَرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَأْتَزِرَ فِي فَوْرِ حَيْضَتِهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا وَأَيُّكُمْ يَمْلِكُ إِرْبَهُ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْلِكُ إِرْبَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah Ibnul Jarrah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al Ahwash} dari {Abdul Karim}. Dan menurut jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah Yahya bin Khalaf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul A’la} dari {Muhammad bin Ishaq}. Dan menurut jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Mushir} dari {Asy Syaibani} semuanya dari {Abdurrahman Ibnul Aswad} dari {Bapaknya} dari {Aisyah}, ia berkata; “Jika salah seorang dari kami haid, maka Nabi saw. memerintahkan kepadanya untuk mengenakan kain sarung (antara pusar dan apa yang di bawahnya) baru Rasulullah mencumbuinya. Dan hendaklah kalian menguasai syahwatnya sebagaimana Rasulullah saw. menguasainya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 628

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Apa yang Boleh Dilakukan Oleh Seorang Laki-Laki Dari Seorang Wanita Jika Sedang Haid

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْكَانَتْ إِحْدَانَا إِذَا حَاضَتْ أَمَرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَأْتَزِرَ بِإِزَارٍ ثُمَّ يُبَاشِرُهَا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Aisyah} ia berkata; “Jika salah seorang dari kami mengalami haid, maka Nabi saw. memerintahkannya untuk memakai kain sarung, kemudian Rasulullah mencumbuinya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 629

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Apa yang Boleh Dilakukan Oleh Seorang Laki-Laki Dari Seorang Wanita Jika Sedang Haid

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْكُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لِحَافِهِ فَوَجَدْتُ مَا تَجِدُ النِّسَاءُ مِنْ الْحَيْضَةِ فَانْسَلَلْتُ مِنْ اللِّحَافِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَفِسْتِ قُلْتُ وَجَدْتُ مَا تَجِدُ النِّسَاءُ مِنْ الْحَيْضَةِ قَالَ ذَلِكِ مَا كَتَبَ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ قَالَتْ فَانْسَلَلْتُ فَأَصْلَحْتُ مِنْ شَأْنِي ثُمَّ رَجَعْتُ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَالَيْ فَادْخُلِي مَعِي فِي اللِّحَافِ قَالَتْ فَدَخَلْتُ مَعَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Bisyr} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Amru} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah} dari {Ummu Salamah} ia berkata; “Aku dan Rasulullah saw. berada dalam satu selimut miliknya, namun aku mengalami haidl sebagaimana wanita haidl hingga aku keluar dari dalam selimutnya. Maka Rasulullah saw. pun bertanya: “Apakah kamu haidl?” aku menjawab; “Aku mengalami haidl sebagaimana wanita mengalaminya?” beliau bersabda: “Itu adalah ketetapan Allah untuk anak cucu Adam.” Ummu Salamah berkata; Aku lalu keluar dari dalam selimut dan merapikan kondisiku setelah itu aku kembali lagi, Rasulullah saw. kemudian berkata kepadaku: “Kemari dan masuklah ke dalam selimut.” Ummu Salamah berkata; “Maka aku pun masuk selimut bersama beliau.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 630

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Apa yang Boleh Dilakukan Oleh Seorang Laki-Laki Dari Seorang Wanita Jika Sedang Haid

حَدَّثَنَا الْخَلِيلُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا ابْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ سُوَيْدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ حُدَيْجٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَأَلْتُهَا كَيْفَ كُنْتِ تَصْنَعِينَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَيْضَةِ قَالَتْ كَانَتْ إِحْدَانَا فِي فَوْرِهَا أَوَّلَ مَا تَحِيضُ تَشُدُّ عَلَيْهَا إِزَارًا إِلَى أَنْصَافِ فَخِذَيْهَا ثُمَّ تَضْطَجِعُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami {Al Khalil bin ‘Amru} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Salamah} dari {Muhammad bin Ishaq} dari {Yazid bin Abu Habib} dari {Suwaid bin Qais} dari {Mu’awiyah bin Hudaij} dari {Mu’awiyah bin Abu Sufyan} dari {Ummu Habibah} istri Nabi saw., Mu’awiyah berkata; Aku bertanya kepadanya; apa yang engkau lakukan bersama Rasulullah ketika haidl?” ia menjawab; “Pertama kali yang segera dilakukan oleh salah seorang dari kami adalah menutup antara paha dengan kain, setelah itu berbaring bersama Rasulullah saw.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 631

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Larangan Mensetubuhi Wanita Haid

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حَكِيمٍ الْأَثْرَمِ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ الْهُجَيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {Ali bin Muhammad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Hakim Al Atsari} dari {Abu Tamimah Al Hujaimi} dari {Abu Hurairah} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa menyetubuhi wanita haidl, atau menyetubuhi wanita dari duburnya, atau mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya maka ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 632

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Kafarah Bagi Orang yang Mensetubuhi Wanita Haid

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الَّذِي يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ بِنِصْفِ دِينَارٍ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dan {Muhammad bin Ja’far} dan {Ibnu Abu ‘Adi} dari {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Abdul Hamid} dari {Miqsam} dari {Ibnu ‘Abbas} dari Nabi saw. tentang seseorang yang mendatangi isterinya yang sedang haidl, beliau mengatakan: “Hendaknya ia bersedekah dengan satu dinar atau setengahnya.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 633

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Bagaimana Cara Wanita Haid Mandi

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا وَكَانَتْ حَائِضًا انْقُضِي شَعْرَكِ وَاغْتَسِلِي قَالَ عَلِيٌّ فِي حَدِيثِهِ انْقُضِي رَأْسَكِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} dan {Ali bin Muhammad} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {bapaknya} dari {Aisyah} bahwa Nabi saw. berkata kepadanya ketika sedang haidl: “Urailah rambutmu kemudian mandilah.” -Ali menyebutkan dalam haditsnya, -“Lepaskanlah gulungan rambutmu.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 634

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Bagaimana Cara Wanita Haid Mandi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُهَاجِرٍ قَالَ سَمِعْتُ صَفِيَّةَ تُحَدِّثُ عَنْ عَائِشَةَأَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْغُسْلِ مِنْ الْمَحِيضِ فَقَالَ تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَهَا فَتَطْهُرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أَوْ تَبْلُغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أَسْمَاءُ كَيْفَ أَتَطَهَّرُ بِهَا قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِي بِهَا قَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أَثَرَ الدَّمِ قَالَتْ وَسَأَلَتْهُ عَنْ الْغُسْلِ مِنْ الْجَنَابَةِ فَقَالَ تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا فَتَطْهُرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أَوْ تَبْلُغُ فِي الطُّهُورِ حَتَّى تَصُبَّ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهَا فَقَالَتْ عَائِشَةُ نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Ibrahim bin Muhajir} berkata; aku mendengar {Shafiah} menceritakan dari {Aisyah}, bahwa Asma` bertanya kepada Rasulullah saw. tentang mandi junub, lalu beliau menjawab: “Salah seorang dari kalian mengambil air dan daun Sidr lalu ia bersuci dan membaguskan bersucinya, atau hingga menjadi bersih. Setelah itu hendaknya ia menuangkan air di kepalanya seraya memijat-mijatnya dengan kuat hingga sampai meresap di pori-pori kepalanya. Kemudian menuangkan air di kemaluannya lalu mengambil potongan kapas untuk membersihkannya.” Asma` bertanya; “Bagaimana cara aku membersihkannya?” beliau bersabda: “Subhaanallah, bersihkanlah dengannya! ” Aisyah berkata -dengan mengucapkannya dengan pelan-, “Engkau bersihkan sisa darah itu dengan kapas tersebut.” Aisyah berkata; Asma` juga bertanya Rasulullah tentang cara mandi junub, maka beliau pun menjawab: “Salah seorang dari kalian mengambil air lalu ia bersuci dan membaguskan bersucinya, atau hingga menjadi bersih. Setelah itu hendaknya ia menuangkan air di kepalanya seraya memijat-mijatnya dengan kuat hingga meresap sampai pori-pori kepalanya. Kemudian tuangkan air ke seluruh tubuhnya.” Aisyah berkata; “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, rasa malu tidak menjadi penghalang mereka untuk memperdalam ilmu agama.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 635

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Makan Dari Sisa Wanita Haid

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ شُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْكُنْتُ أَتَعَرَّقُ الْعَظْمَ وَأَنَا حَائِضٌ فَيَأْخُذُهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَمَهُ حَيْثُ كَانَ فَمِي وَأَشْرَبُ مِنْ الْإِنَاءِ فَيَأْخُذُهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَضَعُ فَمَهُ حَيْثُ كَانَ فَمِي وَأَنَا حَائِضٌ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Miqdam bin Syuraih bin Hani`} dari {Bapaknya} dari {Aisyah}, ia berkata; “Aku menggigit tulang sedangkan aku dalam keadaan haidl, lalu Rasulullah saw. mengambilnya dan meletakkan mulutnya persis dimana mulutku aku letakkan. Dan aku minum dengan cangkir, lalu Rasulullah saw. mengambilnya dan meletakkan mulutnya persis dimana mulutku aku letakkan, padahal aku dalam keadaan haidl.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 636

Kitab 2 : Thaharah dan Sunah-Sunahnya

Bab : Makan Dari Sisa Wanita Haid

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍأَنَّ الْيَهُودَ كَانُوا لَا يَجْلِسُونَ مَعَ الْحَائِضِ فِي بَيْتٍ وَلَا يَأْكُلُونَ وَلَا يَشْرَبُونَ قَالَ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ{ وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ }فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا الْجِمَاعَ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Tsabit} dari {Anas} berkata; Orang-orang Yahudi tidak mau duduk, makan dan minum bersama wanita haid. Maka hal itu diceritakan kepada Nabi saw., maka Allah pun menurunkan ayat: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidl. Katakanlah: ‘Haidl itu adalah suatu kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, ” lalu Rasulullah saw. bersabda: “Lakukanlah segala sesuatu kecuali persetubuhan.”