Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Ayyub Bin Musa Bin ‘Amru Bin Sa’id} dari {Nubaih Bin Wahab} seorang lelaki dari Hajabah, dari {Aban Bin Utsman}, dia meriwayatkan dari {Utsman}, bahwa Rasulullah saw. memberikan Rukhsoh (keringanan hukum), atau beliau berkata tentang orang yang sedang melakukan Ihram: “Apabila dia mengeluh sakit mata, maka hendaknya dia memberinya celak dengan shobir.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 467
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il} dari {Khalid Al Hadzdza’} dari {Al Walid Abu Bisyr} dari {Humran} dari {Utsman} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa meniggal dunia dan dia mengetahui bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selian Allah, niscaya dia akan masuk Syurga.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 468
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il Bin Ibrahim} Telah menceritakan kepada kami {‘Auf Bin Abu Jamilah} Telah menceritakan kepadaku {Yazid Al Farisi} Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abbas} dia berkata; aku bertanya kepada {Utsman}; “Apa yang mendorong kalian menyandarkan surat Al Anfal yang merupakan surat Al Matsani (surat yang terdiri dari puluhan ayat) kepada surat Bara’ah (surat At Taubah) yang termasuk surat Al Mi`in (surat yang terdiri dari ratusan ayat), kemudian kalian membaca keduanya dan tidak menulis pemisah diantara keduanya dengan Bismillahirrahmanirrahim, lalu kalian meletakkannya termasuk ke dalam As Sab’u Ath Thiwal (tujuh surat yang panjang), apa alasan yang mendorong kalian melakukan demikian?” Utsman menjawab; “Pada suatu waktu turunlah surat yang memiliki banyak ayat kepada Rasulullah saw., dan kebiasaan beliau apabila diturunkan wahyu kepadanya beliau memanggil sebagian sahabat juru tulisnya, lalu beliau bersabda: “Letakkan ayat ini dalam surat yang di dalamnya disebutkan begini dan begini.” Dan apabila turun beberapa ayat kepadanya beliau bersabda: “Letakkanlah ayat ayat ini dalam surat yang di dalamnya disebutkan begini dan begini.” Apabila turun satu ayat kepadanya, maka beliau bersabda: “Letakkanlah ayat ini dalam surat yang disebutkan di dalamnya begini dan begini.” Surat Al Anfal merupakan salah satu surat yang pertama kali diturunkan di Madinah, sedangkan surat Bara’ah merupakan salah satu surat Al-Quran yang terakhir kali diturunkan, ” Utsman berkata; “Cerita yang terdapat di akhir surat Al Anfal mirip dengan dengan cerita yang ada di awal surat Bara’ah, kami mengira bahwa dia (surat Al Anfal) adalah bagian darinya (surat Bara’ah). Hingga Rasulullah saw. wafat dan beliau belum menjelaskan kepada kami bahwa dia (surat Al Anfal) adalah bagian darinya (surat Bara’ah), oleh karena itu, aku menyertakan antara keduanya dan tidak menulis; “Bismillahirrahmanirrahim” sebagai pemisah antara keduanya dan aku meletakkannya termasuk ke dalam As Sab’u Ath Thiwal.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 469
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Yahya Bin Sa’id} dari {Sufyan} dan {Syu’bah}, dari {‘Alqamah Bin Martsad} dari {Sa’d Bin ‘Ubaidah} dari {Abu Abdurrahman} dari {Utsman} dari Nabi saw., -Sufyan berkata; – “Yang paling utama diantara kalian” -sementara Syu’bah berkata; “Orang yang paling baik diantara kalian- adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Quran.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 470
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Isma’il Bin Abu Khalid} dia berkata; {Qais} berkata; Telah menceritakan kepadaku {Abu Sahlah} bahwa {Utsman} berkata pada hari pengepungan rumahnya; “Sesungguhnya Nabi saw. telah menjanjikan sesuatu kepadaku dan aku harus bersabar dengannya.” Qais berkata; “Orang-orang melihat (terjadinya janji Rasulullah) pada hari itu.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 471
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Yazid} telah memberitakan kepada kami {Mahdi Bin Maimun} dari {Muhammad Bin Abdullah Bin Abu Ya’qub} dari {Al Hasan Bin Sa’d} dia berkata; Telah menceritakan kepadaku {Rabah}, dia berkata; “Majikanku menikahkanku dengan seorang budak wanita keturunan Romawi, kemudian aku menggaulinya dan melahirkan seorang anak laki-laki hitam sepertiku yang aku beri nama Abdullah. Kemudian aku menggaulinya lagi dan melahirkan anak laki-laki hitam sepertiku yang aku beri nama Ubaidillah, kemudian datanglah padaku seorang lelaki Romawi, ” -Al Hasan Bin Sa’d berkata; aku mengiranya dia berkata; – “Kepada keluargaku orang Romawi dia di panggil dengan nama Yohannas, kemudian berbicara dengan bahasanya yang tidak difahami yaitu “bahasa Romawi “kemudian bersetubuh dengannya dan lahirlah seorang anak laki-laki berkulit merah seperti seekor tokek, maka aku bertanya kepadanya; “Apa ini?” Dia menjawab; “Ini anak dari Yohannas.” Kemudian kami adukan kepada utsman Bin Affan dan keduanya mengakui, lalu {Utsman} berkata; “Jika kalian menghendaki, aku akan putuskan perkara kalian dengan keputusan Rasulullah saw., sesunguhnya Rasulullah saw. telah memutuskan bahwa anak adalah bagi pemilik ranjang, ” perawi berkata; aku mengiranya berkata; “Dan Utsman lalu menjilid keduanya.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 472
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad Bin Ja’far} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Jami’ Bin Syaddad} dia berkata; aku mendengar {Humran Bin Aban} bercerita kepada Abu Burdah di sebuah masjid, bahwa dia mendengar {Utsman Bin Affan} yang bercerita dari Nabi saw., bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa menyempurnakan wudhu seperti yang Allah perintahkan, maka Shalat-Shalat wajib (yang dikerjakan) adalah sebagai penghapus dosa antara satu Shalat dengan yang lainnya.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 473
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad Bin Ja’far} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Simak Bin Harb} dia berkata; aku mendengar {‘Abbad Bin Zahir Abu Ruwa’} berkata; aku mendengar {Utsman} berkhutbah, lalu dia berkata; “Demi Allah, sesungguhnya kami telah menyertai Rasulullah saw., baik ketika bepergian ataupun ketika bermukim, dan kebiasaan beliau adalah menjenguk orang-orang yang sakit di antara kami, mengantar jenazah kami, berperang bersama kami, dan membantu kami dengan sesuatu yang sedikit atau banyak. Sesungguhnya para sahabat memberitahuku tentang beliau seakan akan di antara mereka tidak ada yang pernah melihat beliau sama sekali.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 474
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Al Walid Bin Muslim} Telah menceritakan kepadaku {Syu’aib Abu Syaibah}, dia berkata; aku mendengar {‘Atho’ Al Khurasani} berkata; aku mendengar {Sa’id Bin Al Musayyib} berkata; aku melihat {Utsman} duduk di atas bangku meminta makanan yang dibakar lalu memakannya, kemudian dia berdiri melaksanakan Shalat, lalu Utsman berkata; “Aku duduk di bangku Rasulullah lalu memakan makanan Rasulullah dan Shalat seperti Shalatnya Rasulullah saw.”
Musnad Ahmad | Hadits No. : 475
Kitab 1 : Musnad Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Telah menceritakan kepada kami {Adl Dhahak Bin Makhlad} Telah menceritakan kepada kami {Abdul Hamid Bin Ja’far} Telah menceritakan kepadaku {bapakku} dari {Mahmud Bin Labid}, bahwa {Utsman} hendak memugar masjid madinah, akan tetapi orang-orang tidak setuju, mereka lebih senang membiarkan keadaan masjid seperti semula, Utsman berkata; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah yang sama untuknya di Syurga.”